-->

Ads (728x90)

Realisasi Belanja APBD Kepri TA 2022 Peringkat Pertama dan Realisasi Pendapatan Peringkat Kelima se Indonesia
Sekdaprov Kepri Adi Prihantara mengikuti video conference dari Ruang Rapat Sekda, Dompak, Senin (02/01) (Fhoto : dok Diskominfo Kepri)

By Redaksi

TANJUNG PINANG, Realitamedia.com 
-  Kementerian Dalam Negeri telah merilis realisasi belanja APBD se-Indonesia Tahun Anggaran (TA) 2022, realisasi belanja APBD Provinsi Kepri TA 2022 lalu diangka 96,54 persen dan menduduki peringkat pertama dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Sedangkan realisasi pendapatan APBD Provinsi Kepri TA 2022 menempati urutan ke 5 dari seluruh Provinsi di Indonesia dengan angka 107,00 persen. Kepri berada di bawah Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat

Rilis realisasi belanja dan realisasi pendapatan APBD seluruh Provinsi tersebut dibacakan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo  pada akhir Rakor Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (02/01).

Sekda Provinsi (Sekdaprov) Kepri Adi Prihantara mewakili Gubernur Ansar mengikuti rakor tersebut melalui video conference dari Ruang Rapat Sekda, Dompak, Tanjungpinang.

Ia menyebut capaian realisasi belanja APBD Provinsi Kepri TA 2022 ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang hanya mencapai 94,52 %, angka ini masuk 5 besar.

Atas capaian tersebut, Sekdaprov Kepri mengapresiasi seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Kepri dan seluruh jajaran pegawai yang telah bekerja keras merealisasikan APBD Kepri di tahun 2022 ini dengan baik.

“ Rapat evaluasi realisasi APBD yang diinisiasi Gubernur Ansar secara rutin dan berkala yang telah dilaksanakan sepanjang tahun menjadi salah satu kunci pencapaian ini. Lantaran setiap rapat apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya, bisa segera dicarikan solusi secara cepat dan tepat," kata Sekdaprov Kepri dikutip laman Diskominfo Kepri

Di sisi lain, berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis BPS Kepri di hari yang sama, Provinsi Kepulauan Riau, yang diukur dari dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi year on year (yoy) pada bulan Desember sebesar 5,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,29. Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,05 pada Desember 2021 menjadi 113,29 pada Desember 2022.

Angka tersebut menempatkan Kepri di peringkat ketiga inflasi terendah se Sumatera setelah Bangka Belitung dan Lampung y.o.y di Bulan Desember ini.

"Adapun upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau yakni Operasi Pasar Murah di Kota Batam dilakukan sebanyak 8 kali (Pemprov Kepri 5 kali & Pemkot Batam 3 kali), di Kota Tanjungpinang dilaksanakan 1 kali dan di Kabupaten Lingga sebanyak 2 kali, Melakukan koordinasi Rapat TPID di Kota Batam, Tanjunginang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan, serta Melakukan monitoring ketersediaan pasokan dan harga ke pedagang pasar" ucap Sekda Adi.

Dari rilis tersebut diketahui berdasarkan kedua kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam menyumbang inflasi year on year (yoy) sebesar 5,95 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang cukup rendah sebesar 4,96 persen, dibawah angka nasional, 5,51 persen. (ron)

Editor : Herry

Posting Komentar