-->

Ads (728x90)

Ratusan Masyarakat dan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di Depan Kantor UPL PLN Natuna
Suasana masyarakat dan Mahasiswa gelar aksi damai di depan Kantor UPL PLN Natuna, Senin (05/6/2023) (Realitamedia.com/Budi Dharma)


By Budi Dharma
NATUNA, Realitamedia.com
– Ratusan mahasiswa bersama masyarakat menggelar aksi damai di depan Kantor UPL PLN Natuna di Jalan Datok Kaya Moh. Benteng, Kecamatan Bunguran Timur, Senin (05/2023) sekira pukul 09 00 WIB.

Ratusan masyarakat tersebut bergabung dalam Aksi Solidaritas Masyarakat Natuna sedangkan para mahasiswa bergabung dalam Aliansi Masyarakat Natuna Independen (AMIN). Ikut juga mahasiswa STAI Natuna dan organisasi kepemudaan serta organisasi masyarakat lain.

Mereka melakukan aksi damai lantaran pihak PLN akhir-akhir ini sering melakukan pemadaman bergilir yang sudah hampir satu bulan terjadi di Kabupaten Natuna. Akibatnya masyarakat sangat dirugikan dan aktifitas mereka terganggu. Baik di rumah maupun di luar rumah.

Dalam orasinya, para pengunjuk rasa meminta penjelasan kepada pihak PLN atas pemadaman lampu sekaligus bentuk tanggungjawab dari mereka yang ditunjuk pemerintah sebagai pelayan masyarakat dalam mendistribusikan aliran listrik, khususnya di Kabupaten Natuna.

Selain itu, Aliansi Masyarakat Natuna Independen berharap pihak UPL PLN Natuna bersedia menjelaskan apa kendala atau sebab musabab persoalan pemadaman lampu.

Dihadapan para pengunjuk rasa, Boni selaku pimpinan UPL PLN Natuna menjelaskan, pemadaman lampu dilakukan akibat salah satu mesin PLN tidak dapat beroperasi dan masih tahap pekerjaan.

Ratusan Masyarakat dan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di Depan Kantor UPL PLN Natuna
 

Lanjutnya, perbaikan mesin mendapat kendala akibat banyaknya kerusakan mesin, walaupun sudah ada peralatan dan mekaniknya, termasuk progres soal pengiriman mesin ke UPL PLN Natuna, hal tersebut bukan wewenang mereka melainkan wewenang PLN Pusat.    

"Ada 2 opsi mesin yang datang dari daerah Palembang dan Batam berkapasitas 2,7 mega Watt dan 4 mega Watt, namun kapasitas menentukan kapan dikirim itu bukan hak saya," kata Boni.

Boni juga menambahkan pada tanggal 16 Juni 2023 mendtang mesin PLN sudah beroperasi sebagaimana mestinya (normal) dan terkait isu ada pembagian daya listrik ke pihak tambang pasir kuarsa, Boni langsung menepisnya.

"Insyaallah 16 Juni nanti sudah berjalan normal dan ridak ada pemadaman lagi, sebab kita akan ada kedatangan mesin dengan kapasitas 2,7 mega watt yang diperuntukkan untuk mengatasi kendala sekarang dan mesin 4 mega watt untuk jangka panjang. Terkait pendistribusian arus listrik di tambang kuarsa UPL PLN Ranai Natuna tidak ada mendistribusikan itu ,"jelas Boni.

Sementara itu Aliansi Masyarakat Natuna Independen melalui salah satu korlapnya Rozudin, meminta pihak PLN Natuna agar mempunyai mesin cadangan untuk mengatasi hal serupa

Begitu juga Iin yang juga korlap Aliansi Masyarakat Natuna Independen, meminta Pimpinan UPL PLN Natuna mundur dari jabatannya, apabila tidak dapat mengatasi persoalan yang ada.

Diperkirakan 200 massa hadir dalam aksi demo tersebut dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian, Satpol PP Kabupaten Natuna, Babinsa dan Camat Bunguran. (Bu)



Editor : Herry
 

Posting Komentar