-->

Ads (728x90)

Perusahaan Amerika POWIN LCC Tertarik Investasi Industri Semikonduktor di Batam
Pertemuan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait dengan perusahaan asal Amerika POWIN LCC di Marketing Center BP Batam, Rabu (18/7/2023) (Fhoto : Ist)

By Parulian

BATAM, Realitamedia.com
- Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyambut kunjungan perusahaan asal Amerika POWIN LCC di Marketing Center BP Batam, Rabu (18/7/2023).

Dalam pertemuan itu, Head of International Business Development, POWIN LCC, Miguel Angel Escribano mengatakan tujuan mereka mendatangi BP Batam adalah untuk menjajaki investasi dan mengetahui lebih lanjut peluang investasi di Indonesia, terutama di Batam.

“Kami berencana untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dan kami percaya Indonesia. Terutama Batam, memiliki lokasi yang sangat strategis karena Batam merupakan daerah FTZ dan memiliki banyak kawasan industri serta fasilitas yang mumpuni,” kata Miguel.

Menyikapi akan hal tersebut, Ariastuty Sirait mengatakan pihaknya menyambut baik rencana investasi tersebut. Sebab, investasi ini dapat mendorong pengembangan teknologi terbarukan dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan.

“BP Batam tentunya menyambut baik akan rencana investasi dari perusahaan Powin ini. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk pembangunan yang berkelanjutan," kata Ariastuty.

Ia menyebut upaya tersebut sebagai tindak lanjut atas arahan dari Kementerian Perekonomian untuk mendorong pertumbuhan industri semikonduktor di Kota Batam. Khususnya dengan menggandeng perusahaan -perusahaan asal Amerika untuk berinvestasi di Batam.

Diketahui, Powin LCC merupakan perusahaan industri semikonduktor yang ramah lingkungan, berbasis di Amerika dan Asia. Perusahaan ini berfokus pada  pengembangan teknologi energi masa depan, seperti energi surya dan sistem menajemen baterai tercanggih.

“Dari hasil diskusi tadi, mereka datang ke Batam atas rekomendasi dari partner mereka, Vena Energy. Mereka berencana untuk membuat manufaktur yang akan dikirim ke luar negeri dan diperkirakan dapat memproduksi sekitar 11.000 unit setiap tahunnya. Mereka sangat berharap dapat berinvestasi di Indonesia, terutama Batam yang memiliki lokasi strategis,” jelas Tuty.

Ia juga menambahkan, perusahaan ini akan memulai beroperasi paling lambat di tahun 2025 mendatang. Dalam 6 hingga 9 bulan ke depannya, mereka akan terlebih dahulu mengumpulkan data dan informasi investasi di Batam, sebelum mendaftarkan investasinya.

“Kita berharap, semoga ke depannya investasi ini benar-benar bisa terealisasikan. Demi peningkatan realisasi penanaman modal asing di Batam,” pungkasnya. (ian)


Editor : Herry

Posting Komentar