-->

Ads (728x90)

Walikota Rudi Menerima Penghargaan Baznas Award dan Melaunching Aplikasi mitraberbagi.com
Walikota Batam Haji Muhammad Rudi (kanan) menerima penghargaan Baznas Award di Restoran Golden Prawn, Bengkong, Selasa (14/2/2023) pagi (Fhoto : dok Diskominfo Batam)

By Parulian


BATAM,  Realitamedia.com
– Pengurus Pusat Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan memberikan penghargaan Baznas Award kepada Walikota Batam Haji Muhammad Rudi pada acara Focus Group Discussion di Restoran Golden Prawn, Bengkong, Selasa (14/2/2023) pagi.

Penghargaan itu diberikan kepada Walikota Rudi lantaran telah mendukung dalam pengelolaan zakat.

Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan mengatakan dirinya sangat mengapresiasi atas komitmen tinggi Wali Kota Rudi dalam pengembangan zakat di Kota Batam. Dia pun mengucapkan terima kasih atas kerjasama tersebut.

“Berkat kerjasama dengan Pak Wali Kota, Baznas Kota Batam menjadi salah satu kebanggaan nasional. Kita sangat berterima kasih dan apresiasi atas komitmen Pak Wali dalam pengelolaan zakat ini bersama Baznas. Kota Batam saja terlihat wajah barunya karena komitmen kepemimpinan Pak Wali Kota Rudi, demikian juga Baznas Kota Batam,” kata Saidah.

Dia juga menjelaskan bahwa Baznas adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang ditugaskan negara untuk mengurus tata kelola zakat, infaq, sedekah (ZIS) dan sumbangan sosial keagamaan lainnya. “Baznas ini bukan ormas, dan juga bukan LSM. Tetapi organ pemerintah. Ya, jika Baznas-nya di Batam tentu dibawah Wali Kota Batam, di provinsi dibawah gubernur, dan untuk Baznas nasional itu dibawah Presiden,” tegas Saidah.

Mengingat zakat urusan pemerintah, Saidah menjelaskan bahwa setiap unit pengumpul zakat (UPZ) harus dilegalisasi oleh pemerintah sesuai tingkatannya. Untuk itulah Baznaz menjalin kerjasama dengan UPZ terutama yang berada di masjid-masjid. Diantara tujuannya untuk meningkatkan kesadaran ummat membayar zakat dan mengelola zakat untuk peningkatan ekonomi ummat.

Bahkan Saidah menegaskan bahwa pengelolaan zakat bukan untuk memelihara orang miskin atau penerima zakat, tetapi diarahkan untuk menciptakan muzakki (pemberi zakat) baru, atau donator baru. Pihaknya pun telah melakukan ujicoba di wilayah Jakarta, bagaimana dana zakat dan sumbangan ummat di masjid-masjid, dikelola oleh lembaga keuangan mikro di masjid tersebut untuk dapat dipinjam oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekitarnya.

“Jadi, masjid bukan tempat ritual semata tetapi juga simpul kesejahteraan. Orang butuh modal bukan lagi ke rentenir tapi ke masjid. Dengan begitu masjid menciptakan pertumbuhan dan membuka simpul ekonomi baru. Ini sedang kami kolaborasikan dengan UPZ-UPZ yang mampu mengelola dana ummat,” papar Saidah.

Usai menerima penghargaan itu, Rudi yang juga Kepala BP Batam kepada wartaan mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas peran Baznas.

Menurutnya zakat sebagai potensi pembangunan yang harus dikelola dengan baik karena akan memberi dampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Secara rinci Rudi menjelaskan bahwa di Kota Batam jika seluruh masyarakat membayar zakat dan dikumpulkan pada satu lembaga saja, mungkin bisa sampai Rp90 milyar hingga Rp 100 miliar,- per tahun.

“ Sekarang zakat dari pegawai dan karyawan Pemko saja sudah Rp 21 miliar,- dan dari BP Batam sekitar Rp 1,9 miliar,- per tahun,” kata Walikota Rudi.

Bahkan Rudi memperkirakan potensi zakat tersebut akan mampu mengatasi problema kemiskinan di Kota Batam. Saat ini jumlah masyarakat kurang mampu dengan pendapatan di bawah Rp 784 ribu per bulan di Kota Batam diperkirakan hampir 65 ribu.

“Kalau terkumpul Rp 80 miliar saja dikelola dengan baik, kategori orang tak mampu ini akan bisa kita hilangkan. Lalu, tanggungjawab siapa ini ? Tentu saja ini tanggungjawab bersama untuk meningkatkan kesadaran ummat membayar zakat,” tegas Walikota Rudi.

Rudi menargetkan untuk tahun depan dapat terkumpul Rp 30 miliar dana zakat di Kota Batam. Sembari setengah bercanda, Rudi meminta salah satu pejabat BP Batam yang hadir untuk meningkatkan perolehan pengumpulan zakat di BP Batam.

“Jumlah pegawai BP itu seperempat dari pegawai Pemko. Kalau Pemko Rp 21 miliar,- BP Batam harus terkumpul Rp 5 miliar,- lah,” kata Rudi sambil tersenyum disambut tepukan peserta pertemuan tersebut.

Ia juga menyetujui jika pengelolaan dana zakat lebih diarahkan kepada pembinaan ekonomi ummat. Menurutnya, jika dibantu dana langsung maka hanya menghilangkan kemiskinan pada hari itu. Setelah dana bantuan zakat habis, mereka akan kembali miskin.

Dia berharap ini menjadi tugas bersama baik Baznas, alim-ulama, dan ormas Islam untuk membina dan mendistrubusikan dana zakat tersebut sebaik mungkin baik untuk pendidikan dan pengembangan ekonomi ummat.

Selain Walikota Rudi, Baznas juga memberikan award kepada Sekdako Batam Jefridin Hamid. Baznas juga meluncurkan sejumlah tokoh sebagai Duta Baznas diantaranya KH Deden Sirajudin dan Selly Febrilia Mayora.

Pada kegiatan itu, Walikota Rudi melaunching inovasi layanan baru zakat infak dan sedekah (ZIS) yakni aplikasi mitraberbagi.com. Wali Kota Rudi sendiri menjadi orang pertama mencoba aplikasi tersebut melalui telepon seluler dan mengirimkan infaknya melalui ponsel.

Ketua Baznas Kota Batam Muhith menyampaikan bahwa Baznas Kota Batam bisa mengumpulkan jumlah zakat terbesar di Kepri hingga mendapat penghargaan tingkat nasional karena dukungan luar biasa Walikota Rudi.

 “Walaupun target pengumpulan zakat ke depannya terus meningkat, kami yakin tercapai karena ada Pak Rudi selaku pemimpin kita. Kita harap segera hadirkan Perda zakat dan pengumpulan zakat juga dapat dilakukan di perusahaan-perusahaan,” harap Muhit.

Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto juga diberi kesempatan menyampaikan sambutan. Dia pun mengapresiasi kerjasama Baznas dengan Pemko Batam dalam pengumpulan zakat. Kegiatan ini juga dihadiri pimpinan Ormas Islam se-Kota Batam, serta perwakilan Baznas dari seluruh Kepulauan Riau. (ian)



Editor : Herry

 

Posting Komentar