-->

Ads (728x90)

H Kemal Putra Seorang Pejuang (Fhoto : Infolingga.com)
LINGGA, Infolingga.com - H.Kemal (82) akrab disebut tok kemal merupakan pewaris dari almarhum  ayahnya, Abdul Rahman, seorang pejuang pada era jaman penjajahan Jepang puluhan tahun yang lalu, ia tewas lantaran memperjuangkan kerajaan Daik, Lingga.

Saat ditemui, tok Kemal menyebutkan bahwa ia mengetahui ayahnya, almarhum Abdul Rahman  tewas di medan tempur dari saudaranya. 

“Saya mengetahui ayah saya dibunuh oleh penjajah Jepang yang menguasai pulau Penuba dari keluarga dan sanak saudara saya,ketika itu usia saya baru 7 tahun” jelasnya.

Ia menceritakan bahwa ayahnya bersama dengan tiga orang temannya yang namanya tidak diketahuinya pergi dengan memakai perahu layar menuju Lingga yang saat ini namanya desa Penuba namun belum lagi mereka naik ke darat, baru saja tiba dipelabuhan mereka sudah berkelahi dengan penjajah Jepang.

“Tujuan mereka untuk memperebutkan senapang orang Jepang, saat berkelahi ayah saya hanya menggunakan senjata bambu runcing, saat sedang berkelahi tiba tiba teman orang Jepang tersebut yang berada diatas bukit kantor mereka menembak ayah saya dan temannya hingga tewas,” cerita tok Kemal

Setelah tewas, lanjut tok Kemal, ayah saya dan temannya dimakamkan di bawah pohon kelapa kemudian setelah diketahui oleh kerajaan Daik, Lingga jenajah mereka langsung dipindahkan ke pemakaman “Taman Makam Pahlawan,” yang sekarang berada dikecamatan Singkep, kabupaten Lingga.

“Kantor penjajah Jepang itu kini menjadi kantor Desa,” jelas tok Kemal

Tok Kemal selaku pewaris, mengucapkan ribuan terima kasih kepada pemerintah khususnya kepada bupati Lingga, H Alias Wello yang telah mengundangnya dan pewaris lainnya saat memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 71 tahun yang lalu.

Dengan adanya undang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71 itu, Ia dapat melihat kuburan orang tuanya yang terjaga dengan rapi dan bersih. Bahkan untuk menggenang jasa perjuangan para pahlawan ini setiap tahun, Pemerintah kabupaten Lingga dan unsur  FKPD menggelar upacara pada malam penyambutan 17 Agustus.

“Saya hanya dapat berdo'a, baik untuk almarhum ayah,dan juga pada Pak Bupati semoga dalam memimpin Lingga Ia di beri berkah, amin semoga Kabupaten Lingga dapat berjalan dengan sukses,” ungkapnya. 

(Mis)

Posting Komentar