-->

Ads (728x90)

Sambil Menunggu Berbuka Puasa Masyarakat Batam Duduk Santai Di Bawah Bukit Bertuliskan Welcome To Batam (Fhoto : infolingga.com)
BATAM, Infolingga.com - Batam tidak seperti yang dahulu lagi, sudah berubah. Dulu suasana di setiap pelosok kota Batam sangat meriah sekali apalagi disaat  bulan suci Ramadhan dan mendekati hari besar, seperti lebaran, tapi sekarang sepi, Batam sepi.

Demikian perbincangan beberapa warga Batam yang mangkal di tanah lapang dibawah bukit yang bertuliskan loggo Welcome To Batam. Mereka duduk duduk berkelompok sambil menunggu berbuka puasa.

Mereka merupakan pasangan suami istri, menikmati udara segar di tanah lapangan itu sambil menatap kearah mesjid Raya, Batam Centre. Salah satu diantara mereka yang ditemui infolingga.com pada Jumat sore (2/5/2017) adalah seorang pria bernama Toto, bapak paruh baya ini mengaku berasal dari Jawa Timur. Ia sebelumnya bekerja disalah satu perusahaan Galangan Kapal di Tanjung Uncang, Batam.

“Saya sudah berhenti kerja mas dari perusahaan galangan kapal di Tanjung Uncang sejak setahun yang lalu,” kata Toto sambil melihat istrinya yang lagi asyk berfhoto selfie.

Semua itu, kata Toto, tinggal kenangan, saat ini saya bekerja sebagai kuli bangunan.  Walaupun bekerja sebagai kuli bangunan ia masih tetap bersyukur kepada Allah mendapat pekerjaan dan dapat menafkahi anak istrinya.

Meskipun bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan yang pas pasan, Toto tidak berniat untuk meninggalkan kota Batam atau pulang ke kampung asalnya di Jawa Timur.

“Saya malas mas pulang kampung saya masih berharap agar perusahaan kembali tumbuh lagi di kota Batam ini,” katanya berharap

Hal senada dikatakan temannya Suep, warga Tiban Mas, ia mengaku bahwa dulunya ia bekerja disalah satu perusahaan yang ada di kota Batam. Namun setahun yang lalu perusahaan tempat ia bekerja tutup lantaran investornya hengkang dari Batam.

“Sejak perusahaan tempat saya bekerja tutup, saya bekerja serabutan dengan gaji pas pasan mas,” kata Suep dengan nada sedih.

Kadang, lanjut Suep, bekerja sebagai kuli bangunan gajinya sering molor akibatnya ia dan anak istrinya sering kesulitan lantaran tidak memiliki uang untuk belanja kebutuhan di dapur.

Dengan modal nekat dan modal yang pas pasan, Suep mencoba berwiraswasta dengan berjualan bakso gerobak dan berjualan berkeliling dari kompleks perumahan ke perumahan lain.

“Hasil dari jualan baksopun pas pasan mas,” ujarnya.

Banyaknya pengangguran di kota Batam saat ini sangat terasa bagi  Suep, ia mengaku omset penjualan bakso yang bisa diharapkannya hanya saat hari libur saja seperti hari Sabtu dan hari  Minggu.

“Alhamdullilah, kalau hari Sabtu atau libur, bisalah dapat lebih. Kalau hari biasa, balik modal aja sudah syukur. Tetapi saya harus tetap bersyukur kepada Allah karena saya sekeluarga diberikan kebahagian dan kesehatan,” jelasnya

Sambil menarik napasnya, Suep melanjutkan ceritanya,  mengatakan Batam sudah jauh berubah tidak seperti dulu lagi.

“Yang tidak berubah hanya loggo Welcome To Batam saja, tulisan yang besar itulah yang membuat kita tetap semangat,” katanya dengan tersenyum sambil menunjuk ke arah bukit

Suep mengakui ia dan istrinya datang ke lokasi itu untuk melihat Masjid Raya dan tulisan Welcome To Batam sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Toto dan Suep serta seluruh masyarakat kota Batam berharap kepada Pemerintah agar dapat menghidupkan dunia investasi di kota Batam agar perekonomian  dan kesejahteraan masyarakat kota Batam dapat ditingkatkan.

(Lamhot)

Posting Komentar