![]() |
Gedung Mahkamah Agung Venezuela dilempar granat dari helikopter kepolisian (Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters) |
CARACAS – Presiden Venezuela Nicolas Maduro
mengatakan, satu unit helikopter kepolisian melakukan serangan ke arah Gedung
Mahkamah Agung di Ibu Kota Caracas. Namun, sebuah granat yang dilemparkan dari
atas helikopter tersebut gagal meledak sehingga tidak menimbulkan korban.
Pria berusia 54 tahun itu
menambahkan, pasukan khusus Venezuela tengah melacak ‘teroris’ yang berada di
balik serangan tersebut. Helikopter yang sama juga sempat terbang di atas
Gedung Kementerian Dalam Negeri.
“Saya meminta MUD (koalisi oposisi
pemerintah) mengutuk serangan percobaan kudeta ini. Serangan tersebut bisa saja
menyebabkan tragedi dengan sejumlah korban tewas dan luka-luka,” ujar Nicolas
Maduro, mengutip dari The Guardian, Rabu (28/6/2017).
Sejumlah gambar yang beredar di
media sosial menampilkan satu unit helikopter kepolisian terbang di atas langit
Caracas sambil membawa spanduk berbau anti-pemerintah. Menyebarnya gambar
tersebut hampir bersamaan dengan munculnya video seorang pilot helikopter
kepolisian bernama Oscar Perez yang menyerukan pemberontakan terhadap Presiden
Nicolas Maduro.
“Kita punya dua pilihan: diadili
esok hari oleh hati nurani kita dan orang-orang atau mulai membebaskan diri
kita hari ini dari pemerintahan korup,” ucap Oscar Perez dalam video tersebut.
MA Venezuela yang diketahui
pro-pemerintah, diketahui sebagai pemicu terjadinya gelombang protes dalam
beberapa bulan terakhir di negara kaya minyak tersebut. MA sempat memutuskan
untuk memakzulkan kongres yang dipimpin oleh pihak oposisi pada April 2017.
Kekuasaan Majelis Nasional hendak
dicabut dan MA mengizinkan para hakim untuk menulis hukum dan peraturan. MA
menilai para anggota majelis telah melakukan penghinaan setelah tiga anggotanya
menuduh ada yang tidak beres dalam pemilihan umum Venezuela pada 2015.
Keputusan MA tersebut disambut
dengan kemarahan, protes, dan demonstrasi massal yang digelar setiap hari oleh
kelompok anti-pemerintah. Presiden Nicolas Maduro mengancam akan mempersenjatai
pendukungnya jika kelompok oposisi terus-menerus merongrong pemerintah yang sah
dengan aksi unjuk rasa setiap hari.
(okezone.com)
Posting Komentar