-->

Ads (728x90)

Seluruh Fraksi DPRD Kepri Setuju Ranperda Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Dibahas Ketingkat Selanjutnya
Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan saat rapat paripurna di Ruang Balairung Wan Seri Beni Pusat Perkantoran Gubernur Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kamis, (13/03/2024) (Ist/Realitamedia.com)

By Deni

TANJUNGPINANG, Realitamedia.com – Seluruh Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Kepulauan Riau menyetujui dan mendukung Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dibahas ketingkat selanjutnya.

Hal tersebut disampaikan seluruh Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Kepulauan Riau melalui juru bicaranya masing-masing pada rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau Jumaga Nadeak, SH, Kamis, (13/03/2024) 

Rapat paripurna dengan agenda Pemandangan Umum (Pandum) Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Kepulauan Riau terhadap Ranperda tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah ini digelar di Ruang Balairung Wan Seri Beni Pusat Perkantoran Gubernur Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang.

Ranperda ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj. Marlin Agustina kepada DPRD Provinsi Kepulauan Riau pada rapat paripurna sebelumnya.

Rapat paripurna ini dihadiri unsur Forkopimda, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, tokoh masyarakat.

Pemandangan umum Fraksi PDI Perjuangan disampaikan juru bicaranya Lis Darmansyah, ia menyampaikan bahwa Fraksi PDI-Perjuangan mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sebagai pengusul Ranperda agar memperhatikan konsistensi dalam mematuhi seluruh tahapan pembentukan produk hukum daerah.

Tahapan yang diperhatikan, katanya, mulai dari tahap perencanaan dengan surat keputusan Kepala Daerah tentang pembentukan tim penyusun, pelibatan perancang Peraturan Perundang-Undangan, uji publik terhadap draft naskah akademik maupun Ranperda, harmonisasi oleh Kementerian Hukum dan Ham serta sinkronisasi oleh Biro Hukum maupun oleh Bapemperda.

Selanjutnya Lis Darmansyah mengatakan bahwa fraksi PDI-Perjuangan juga menyoroti pasal yang ada di dalam draft Ranperda menyangkut tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Ia menyebut terkait dengan pasal 3 dalam draft Ranperda menyangkut tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, dimana salah satunya yaitu pengurangan resiko bencana dan pemanduan pengurangan resiko bencana dengan program pembangunan. 

“ Fraksi PDI Perjuangan mohon penjelasan terkait upaya apa yang akan dilakukan dalam mencegah, menanggulangi dan memulihkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang dapat menjadi penyebab terjadinya bencana seperti contoh tanah longsor atau banjir, begitu juga terkait upaya yang akan dilakukan melalui Perda ini nantinya, dalam mengatasi permasalahan bencana alam musiman yang disebabkan oleh faktor cuaca seperti banjir, kebakaran hutan dan sebagainya. mohon penjelasannya,” kata Lis.

Demikian juga halnya dengan Fraksi Nasional Nasdem (NasDem) melalui juru bicaranya Drs. Khazalik juga turut membacakan Pemandangan Umum dari fraksinya terhadap Ranperda ini.

Ia menyebut bahwa Pemerintah telah membentuk UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dalam penanggulangan bencana, diantaranya adalah produk hukum berupa Perda untuk masing-masing daerah, sebab daerah dan masyarakatnya yang menerima akibat dari adanya bencana, sehingga Perda yang dibentuk apabila melibatkan partisipasi stakeholder (masyarakat), maka substansi (konten) lebih bisa implementatif.

“Dalam Naskah Akademik yang Fraksi Nasdem terima, tidak ditemukan penjelasan bagaimana peran keberadaan budaya local (kearifan local) dalam penanggulangan bencana di masyarakat. Padahal masyarakatlah yang pertama penerima dampak bencana sehingga perlu adanya upaya penyadaran bagi masyarakat terhadap ancaman bencana dan penanggulangannya, serta pemulihan setelah bencana. Kemampuan mereka dalam penanggulangan bencana, termasuk dilibatkan dalam pelaksanaan Perda dimaksud,” katanya.

Pemandangan umum fraksi Golkar disampaikan oleh juru bicaranya H. Mustamin Bakri, sedangkan pemandangan umum fraksi PKS disampaikan oleh juru bicaranya Wahyu Wahyudi. (De)


Editor : Patar

Posting Komentar