![]() |
Rincian-rincian terbaru mengungkapkan pula bahwa Salman Abedi menggunakan flat di Manchester itu hingga sekitar enam pekan sebelum serangan bunuh diri. (Fhoto : bbc/Indonesia) |
Hal itu diungkapkan seorang teman dari pemilik hak sewa apartemen yang
dihuni Salman Abedi
Ternyata jendela itu tak pernah dibuka sejak dua bulan, katanya lagi.
Rincian-rincian terbaru mengungkapkan pula bahwa Salman Abedi menggunakan
flat di Manchester itu hingga sekitar enam pekan sebelum serangan bunuh diri.
Ia mengungkapkan bahwa pemilik hak
sewa flat itu, Aimen Elwafi, larut dalam tangis saat mendapati kabar dari
pemberitaan bahwa Ebadi adalah pelaku serangan usai Konser Ariana Grande tersebut.
Disebutkannya, Aimen Elwafi
memutuskan bahwa dia harus memberi tahu polisi, meski telah melanggar
persyaratan sewa bahwa ia tak boleh menyewakan ulang flat yang disewanya.
Mohammed El-Hudarey, teman Aimen
Elwafi, mengatakan kepada BBC bahwa Abedi datang setelah membaca sebuah iklan
tiga setengah bulan yang lalu.
Dia mencari sewaan untuk dua bulan
di sebuah apartemen di sebuah blok menara di pinggiran kota Blackle.
Mengaku
mahasiswa
Saat itu Abedi mengaku sebagai
mahasiswa yang pada malam hari bekerja sebagai sopir pengantar jasa pengiriman.
Pada suatu hari, sekitar satu
setengah bulan yang lalu, Elwafi menerima telepon saat larut malam dari Abedi,
yang mengatakan bahwa dia akan pindah karena dia 'terbang ke luar negeri.'
Ketika Elwafi tiba di flat itu sejam kemudian, Abedi sudah tidak ada lagi,
kata temannya.
Di flat itu ditemukan kotak dari potongan bahan seperti tirai, batang logam
di bak mandi, bau kimia, listrik dimatikan dan alarm asap mati, kata
El-Hudarey.
"Kami sama sekali tidak mengaka barang 1% pun bahwa dia adalah seorang
teroris atau pembuat bom. Kami menyangka dia pasti pengedar narkoba atau sudah
melakukan praktik sihir."
Abedi menggunakan bolpen untuk mencorat-coret stiker anak-anak di dinding
flat.
'Stiker yang dilarang Islam'
El-Hudarey mengatakan bahwa Abedi sepertinya menganggap stiker-stiker itu
dilarang oleh Islam.
Disebutkannya, saat itu ada baju-baju tidur untuk lebih dari satu orang di
flat itu. Dan memang saat dilakukannya perjanjian sewa, ada seorang pria muda
yang bersama Abedi.
Setelah pemboman tersebut, El-Hudarey mengenali nama Salman Abedi dalam
liputan berita. Ia segera memberi tahu temannya, yang lalu memeriksa
gambar-gambar yang dimuat media dan menyadari apa yang telah terjadi.
"Dia terguncang dan merasa geram. Sangat marah. Air mata keluar dari
matanya."
Dia langsung memanggil polisi.
Sejauh ini seorang pria berusia 38 tahun telah ditangkap dan masih dalam
tahanan.
(bbc/indonesia)
Posting Komentar