-->

Ads (728x90)


Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad (Fhoto : Infolingga.com)

BATAM, Infolingga.com  – Wakil walikota Batam, Amsakar Achmad terkesan tidak mendukung menjadikan kota Batam sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi nasional dengan menjadikan Batam, Rempang dan Galang sebagai provinsi Khusus.

“Saya rasa ini (maksudnya pembentukan Barelang menjadi provinsi Khusus) terlalu relative premature,” kata Amsakar Achmad usai rapat Paripurna Istimewa, digedung DPRD Batam, jalan Engku Putri, Batam Centre, belum lama ini.

Alasan relative premature, kata Amsakar, persayratan pembentukan sebuah provinsi minimal harus memiliki 5 kabupaten/kota. “Kita harus membentuk lima lagi kabupaten atau kota,” jelasnya.

Selain itu uang yang diakumulasi di Batam saat ini dari APBD kota Batam sebesar Rp 2,53 Triliun dan dari BP Batam sebesar Rp 1,2 triliun.

“Artinya akumulasi dana sebesar Rp 3,8 T ini jika digunakan untuk membiayai provinsi dengan lima kabupaten /kota bisa sesak napas,” tegasnya.

Dana sebesar itu, dikatakan Amsakar, akan habis untuk belanja pegawai dan biaya pembangunan gedung pemerintahan.

Selain itu PAD provinsi Kepri bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama (BBN) dan kendaraannya mayoritas ada di kota Batam.

“Jika Barelang dijadikan provinsi Khusus bagaimana dengan daerah kabupaten lain seperti Lingga, Natuna dan Anambas yang memiliki sedikit kendaraan,” jelasnya.

Menurut Amsakar Achmad untuk mengatasi persoalan kota Batam yang saat ini perekonomiannya menurun harus duduk bersama dengan BP Batam dan pemerintah Pusat untuk mecari solusi lain agar kota Batam dapat lebih maju lagi.

“Biarkan wacana pembentukan Barelang menjadi provinsi Khusus itu bergulir,”jelasnya.

Namun, dikatakan Amsakar, saya ingin ada pemikiran yang cermat agar pengambilan keputusan itu tepat sasaran.

“Ketika kebijakan itu diambil dan kebijakan tersebut tidak tepat sasaran pasti kebijakan itu tidak berkontribusi untuk mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.

Pembangunan dan pemerintahan,dikatakannya, pada hakekatnya bagaimana mensejahterakan, bagaimana memberdayakan. (IK/tim)

Posting Komentar