-->

Ads (728x90)

 

Menko Marves Sambut Baik Rencana Penambahan Investasi di KEK Galang Batang Bintan
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan bersama Gubernur Kepri H Ansar H Ahmad (Kiri) di Jakarta, Kamis (29/09) (Fhoto : Ist)

JAKARTA, Realitamedia.com –  Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan aka nada rencana penambahan investasi sebesar USD2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun.

Rencana penambahan investasi di Kawasan tersebut langsung disampaikan Gubernur Kepri H Ansar H Ahmad ke Pemerintah Pusat dengan menemui Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Kamis (29/09). 

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya menyambut baik adanya rencana penambahan investasi di KEK Galang Batam tersebut dan akan dilaunching dalam waktu dekat ini.

Penambahan investasi tersebut dinilai oleh pemerintah pusat sebagai role model investasi yang berkelanjutan dan dapat ditiru daerah lain di Indonesia.

KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter. KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa. Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan dan dukungan penuh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad kepada PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) dalam mengembangkan KEK Galang Batang.
 
"Banyak harapan ke depan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan (geen energy),"  kata
 
Gubernur Ansar juga menaruh harapan dengan penambahan investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri khususnya pulau Bintan. Keseriusan Gubernur Ansar dalam meyakinkan investasi ini salah satunya adalah jaminan terkait pelayanan perizinan agar dalam kondisi pemulihan ekonomi di Kepri akan bisa cepat melalui penyerapan tenaga kerja.
 
"Kami juga meminta Direktur KEK Galang Batang dapat memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal yaitu anak-anak tempatan dengan memperhitungkan spesifikasi bidang kerjanya agar anak daerah mendapat porsi di kawanan industri KEK Galang Batang," ujar Gubernur Ansar.
 
Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, Gubernur Ansar menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat bekerja di kawasan industri ini.
 
Termasuk dibahas dalam pertemuan tersebut dukungan dari Menko Marves untuk membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.
 
Untuk diketahui pada 03 September yang lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050. Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.
 
Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.
 
Di akhir pertemuan, Gubernur Ansar juga melaporkan percepatan pembangunan bandara Busung di Bintan kepada Luhut Binsar.  Bandara itu sejak awal dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, didesain mampu menampung pesawat berbadan lebar.(jlu)



Posting Komentar