-->

Ads (728x90)

Plt. Deputi bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Hasto Prastowo (Kanan) Menyerahkan Surat Tanda Register CSIRT-BP Batam kepada Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam Wahjoe Triwidijo Koentjoro di Harris Hotel, Batam Centre Senin, (12/9/2022) (Fhoto : Ist)


BATAM, Realitamedia.com –  Kepala BP Batam melalui Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam Wahjoe Triwidijo Koentjoro meresmikan Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) - BP Batam yang dibentuk BP Batam.

Peresmiannya dilakukan Wahjoe Triwidijo Koentjoro dengan memukul gong pada Senin, (12/9/2022) di Harris Hotel, Batam Centre dan disaksikan Plt. Deputi bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hasto Prastowo.

Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam Wahjoe Triwidijo Koentjoro usai acara peresmian tersebut mengatakan Tim Tanggap Insiden Siber atau CSIRT - BP Batam dibentuk sebagai bentuk komitmen BP Batam dengan BSSN dan menjadi konsen dari Kepala BP Batam.

Ia menyebut sebagian besar layanan publik seperti perizinan ataupun layanan Badan Usaha yang dikelola BP Batam telah menggunakan sistem elektronik atau digital. Oleh karenanya, guna menjamin keberlangsungan sistem elektronik tersebut, pihaknya membentuk Tim CSIRT-BP Batam.

"Bagaimana kemudian tim siber BP Batam bisa menangani serangan siber agar menjamin pelayanan publik berbasis teknologi bisa tetap berjalan lancar," harapnya.

Sementara Plt. Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Hasto Prastowo mengapresiasi langkah BP Batam membentuk tim CSIRT-BP Batam.

Menurutnya, langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengoptimalkan penanggulangan ancaman kejahatan siber yang marak terjadi.

"Dengan adanya tranformasi digital, dampaknya adalah permasalahan keamanan siber, untuk itu semuanya harus disiapkan dan diamankan," ujar Hasto.

BSSN telah menerima berbagai laporan tentang serangan siber. Hal itu menunjukkan bahwa sasaran serangan siber tersebut semakin luas dan tidak terbatas mulai dari perorangan, perusahaan atau instansi swasta sampai dengan institusi pemerintahan.

"Kita harus membentuk CSIRT di semua lini, BP Batam dapat menyampaikan kepada dunia industri untuk membentuk CSIRT, sifatnya kolaborasi ketika ada indikasi pengerusakan sistem, sudah bisa mendeteksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan sehingga proses bisnis aman dan lancar," jelasnya.

Senada, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam Sylvia J Malaihollo menambahkan bahwa isu dan ancaman serangan siber terhadap sistem elektronik saat ini terus meningkat dengan berbagai macam metode, teknik dan bentuk serangan.

"Layanan insiden siber CSIRT - BP Batam saat ini ada web defacement, DDOS, phising dan malware," ungkapnya.

Ia meyakini dengan dukungan dari seluruh pihak terkait penanggulangan dan pemulihan terhadap sistem elektronik di BP Batam ketika insiden siber terjadi dapat teratasi.


"Memang bicara soal serangan siber kita tidak dapat menduga, oleh karenanya BP Batam pro aktif melakukan koordinasi kepada BSSN dan belajar bagaimana melakukan manajemen insiden" bebernya.

Pembentukan Tim CSIRT-BP Batam sendiri telah sejalan sesuai amanat Peraturan Presiden nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Tim CSIRT diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan siber di era tranformasi digital saat ini.

Hadir dalam peresmian Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam Enoh Suharto Pranoto dan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat BSSN Marsekal Pertama TNI Yos Alfantino. (rdk)


Posting Komentar