-->

Ads (728x90)

Aspotmar KSAL Sampaikan Pengembangan Potensi Kelautan di Pulau Sekatung Natuna
Aspotmar KSAL, Mayjen TNI Mar Nur Alamsyah fhoto bersama dengan Danlanal Ranai, Camat Pulau Laut dan Anggota Satgas Marinir Pamputer Pulau Sekatung di Pulau Sekatung, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Rabu (29/3/2023) petang (Fhoto : Istimewa).

By Budi Dharma

NATUNA, Realitamedia.com 
- Asisten Potensi Kemaritiman (Aspotmar) Kepala Staf TNI Angkatan Laut meninjau Pulau Sekatung, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Rabu (29/3/2023) petang.

Setibanya di lokasi, Jenderal bintang dua tersebut langsung menyambangi para Marinir yang bertugas sebagai Pengamanan Pulau Terluar (PAM PUTER ) Pulau Sekatung.

Aspotmar KSAL, Mayjen TNI Mar Nur Alamsyah mengatakan, kehadirannya juga dalam rangka menggali potensi kemaritiman di Kecamatan Pulau Laut. Pasalnya, potensi kemaritiman sangat luar biasa, namun masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Sejauh ini potensi Kelautan yang dimanfaatkan masih sangat sedikit, padahal kita memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan," ujar Mayjen TNI Mar Nur Alamsyah dalam keterangan resmi yang disampaikan, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, salah satu potensi kelautan yang bisa dikembangkan adalah rumput laut. Lantaran rumput laut memiliki komoditas harga yang tinggi.

"Rumput laut itu seperti emas hijau, harganya sangat mahal. Potensi yang luar biasa," katanya.

Sementara itu, Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Arief Prasetyo Iribiyanto mengatakan, pihaknya siap membantu warga Pulau Laut dalam upaya pengembangan potensi Kemaritiman.

"Kami siap membantu jika diperlukan. Tidak menutup kemungkinan untuk datang lagi ke Pulau Laut guna memberikan pembinaan dan pengembangan potensi Kemaritiman ini," ujar Kolonel Laut (P) Arief Prasetyo Iribiyanto.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pertemuan dengan pemerintah Kecamatan dan tokoh masyarakat setempat. Aspotmar KSAL menyampaikan agar warga Pulau Laut tidak segan untuk berkoordinasi dengan pihak Lanal Ranai.

Camat Pulau Laut, Bambang Erawan mengatakan, rumput laut sudah pernah dibudidayakan di wilayah setempat, namun gagal akibat dimakan oleh penyu. Pasalnya warga masih belum mengetahui cara budidaya yang tepat.

"Dulu sudah pernah dikembangkan, tapi gagal karena habis dimakan Penyu. Di Pulau Laut ini banyak penyu pak," kata Bambang.

Aspotmar KSAL akan mengupayakan permasalahan tersebut tidak terjadi lagi. Masyarakat akan diajarkan metode budidaya yang belum tepat. (Bu)

Editor : Herry
 

Posting Komentar