-->

Ads (728x90)

105 Orang Tim Pendampingan Keluarga Mengikuti Kegiatan Orientasi Pelatihan Teknis
Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad menyampaikan sambutannya saat menghadiri kegiatan Orientasi Pelatihan Teknis di Aula Kantor Camat Bengkong, Senin (20/3/2023)(Fhoto : parulian/Realitamedia.com)


By Parulian
BATAM, Realitamedia.com
–  105 orang Tim Pendamping Keluarga di Kecamatan Bengkong mengikuti kegiatan Orientasi Pelatihan Teknis yang digelar Pemko Batam bekerjasama dengan BKKBN di Aula Kantor Camat Bengkong, Senin (20/3/2023) siang.

Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad yang juga selaku Ketua Tim Penanganan Stunting Kota Batam juga menghadiri kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Perwakilan BKKBN Desri Mulyono, mengatakan Tim Pendamping Keluarga dari Kecamatan Bengkong ini akan dilatih dalam dua sesi.

Ia menyebut pelatihan Tim Pendamping Keluarga tidak hanya dilakukan di Kecamatan Bengkong, tetapi dilakukan serentak se-Kepri dari tanggal 17 Maret hingga 23 Maret.

“ Sesuai amanah BKKBN Pusat bahwa pelatihan harus selesai sebelum puasa. Di Kota Batam akan dilatih seluruh 544 tim, dengan jumlah anggota sekitar 1600an. Insyaallah akan selesai secara keseluruhan," katanya.

Dikatakannya, kegiatan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 72 tentang percepatan penurunan stunting. Yang poinnya, membentuk Tim Pendamping Keluarga.

“ Untuk setiap kelurahan harus ada minimal satu tim pendamping. Dalam setiap tim ada unsur dari kesehatan, kader KB dan kader PKK,” katanya.


Usai mengikuti kegiatan itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad saat ditemui awak media mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Tim Pendampingan Keluarga yang telah membantu menurunkan angka stunting di Batam.

Ia menyebut angka stunting saat ini 3 %, angka ini menurun dari tahun sebelumnya yakni
6 persen.

“Artinya kerja tim sudah on the track, berjalan pada relnya.," kata Amsakar

Jumlah Tim Pendampingan Keluarga di Batam saat ini sebanyak 1.362 orang dari 544 kelompok se-Kota Batam. Ia juga meminta agar setiap calon pengantin diberikan pemahaman kapan idealnya menikah.

“ Saya mengharapkan seluruh Tim Pendamping Keluarga dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya agar angka stunting di Batam zero stunting,” katanya.

Menurutnya penanganan stunting butuh kolektivitas peran semua pihak, ibu-ibu pendamping merupakan salah satu ujung tombak yang diharapkan melakukan kerja besar bersama perihal penanganan stunting.

Ada dua kontribusi peran pendamping, pertama berkontribusi untuk bangsa dan negara, yakni menyiapkan generasi bangsa yang hebat menyongsong bonus demografi tahun 2045.

" Pada 2045 tepat 100 tahun Indonesia merdeka, itu kita akan merayakan Indonesia emas," ujarnya.

Sedangkan yang kedua, selain mencegah stunting berarti menyelamatkan generasi ke depan, juga memberi harapan kepada keluarga.

“ Saya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas kesunguhan ibu-ibu untuk menekan angka stunting di Batam. Berkat peran pendampinglah Batam merupakan daerah dengan kategori penanganan stunting sangat baik,” katanya. (ian)



Editor : Herry


Posting Komentar