-->

Ads (728x90)


Plang Proyek Pembangunan Jembatan Di Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga (Fhoto : Istimewa)



LINGGA, Infolingga.com  – Pembangunan jembatan air permandi di Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, kabupaten Lingga, Kepri diduga di markup pasalnya jembatan tersebut dibangun dengan lebar dua meter namun anggaran yang digunakan cukup besar yakni sebesar Rp 5,17 milyar lebih,-.

Pembangunan proyek jembatan ini berasal dari anggaran dana APBN murni melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2017.  Proyek ini dikerjakan oleh PT Mekar Abadi Sukses dan Konsultan Suvervisi PT Seecons, tanggal kontrak proyek ini pada tanggal 18 Januari 2017 dengan masa kerja selama 240 hari kalender kerja.

Walau kontrak kerja sudah dari pertengahan bulan Januari 2017 lalu namun pantauan di lapangan pihak kontraktor baru membersihkan parit dan merapikannya, lebar parit tersebut sekitar 2 meter.

Bambang seorang pengawas pekerjaan lapangan ketika ditemui di lokasi enggan memberikan komentar secara detail namun ia mengatakan bahwa selain membangun jembatan tersebut PT Mekar Abadi Sukses juga akan melakukan pengaspalan jalan sepanjang 250 meter.

"Kalau Detail pembangunan yang akan diajukan saya tidak bisa berbicara, namun selain membangun jembatan kami juga akan melakukan pengaspalan jalan sejauh 250 meter agar jembatan menjadi rata," kata Pengawas pekerjaan lapangan, Bambang seperti dilansir www.gerbanglingga.com, Selasa (28/3/2017)

Seorang aktivis warga Daik, Lingga bernama Joni Satria  mengatakan sangat heran dan mempertanyakan besarnya anggaran untuk pembangunan jembatan ini, pasalnya jembatan tersebut dibangun untuk aliran sungai dengan lebar sekitar 2 meter dan jika dibandingkan dengan pembangunan jembatan lainnya dari dana APBD pemkab Lingga anggaran pembangunan jembatan ini cukup tinggi.

"Untuk dibangun apa saja anggaran sebesar itu hanya untuk membangun jembatan diatas sungai yang lebih layak disebut parit itu," kata Joni seraya menunjuk aliran sungai yang akan dibangun, Selasa (28/3/2017).

Kabupaten Lingga memang masih membutuhkan pembangunan jembatan namun ia mengharapkan agar kebutuhan tersebut dijadikan ajang oleh oknum tertentu untuk memperkaya diri.

 "Terbuat dari apa jembatan tersebut sampai menelan biaya hingga Rp 5,17 milyar," katanya dengan nada bertanya.

Salah satu jembatan yang dibangun melalui APBD Lingga dengan kondisi sungai yang relatif sama hanya menelan anggaran Rp 400 juta. Dilihat secara kasat mata besar sungai dan kondisi tanah dan jalan hampir sama dengan jembatan yang akan dibangun dengan anggaran Rp 5,1 milyar.

"Saya tidak menyebut bahwa kontraktor ini salah, saya hanya mempertanyakan untuk membangun apa saja dana sebesar itu," katanya.

Menurut Joni jika diasumsikan dengan anggaran membangunan jembatan dengan Rp 400 juta yang dikeluarkan Pemkab Lingga, berapa jembatan yang bisa dibangun dengan anggaran Rp 5,1 milyar.

"Masih banyak jembatan penghubung antar desa yang butuh dibenahi. Salah satunya jembatan menuju Pelabuhan Roro di Penarik yang kondisinya sudah memprihatinkan," imbuhnya. (GL/tim)