Ilustrasi Walikota Tanjung Pinang,Lis Darmansyah (Fhoto : dok infolingga.com) |
Peluncuran portal online yang akan
memuat tentang khazanah Melayu Serantau ini juga dihadiri oleh Rektor UMRAH,
Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepri, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri,
Direktur Jantung Melayu, serta tokoh budayawan di Provinsi Kepri.
Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah,
SH, memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat atas peresmian media berbasis
online di Tanjungpinang Provinsi Kepri
ini. Dengan hadirnya portal www.jantungmelayu.com bisa menjadi media yang mampu
menggugah kembali nilai-nilai khazanah budaya Melayu yang ada di provinsi kepri
maupun serantauan.
" Saya memberikan apresiasi dan
memberikan ucapan Selamat atas peluncuran portal ini, semoga informasi yang
diberikan mampu melestarikan dan menjaga adat istiadat dan budaya Melayu di
Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri".kata Lis
Ia mengharapkan agar melalui media
ini segala informasi mengenai adat istiadat dan budaya Melayu, baik itu adat
cara berpakaian, adat acara tepuk tepung tawar, berinai, dan hal-hal kekayaan
tradisonal lainnya akan mudah di akses oleh masyarakat. Dengan demikian, mereka
yang tahu namun tak paham akan tata caranya dapat kembali pada tatanan adat
istiadat yang benar.
Ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah
Kota Tanjungpinang terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya Melayu,
salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan tata cara berpakaian pada hari
Jum'at yang mewajibkan para ASN mengenakan pakaian Melayu lengkap memakai
tanjak. Namun, ketika surat edaran sudah kita keluarkan dan menerapkan beberapa
minggu, kenapa baru muncul pendapat bahwa pemakaian tanjak ada etika sesuai
jabatannya, hal-hal inilah yang seharusnya perlu dipelajari kembali agar kita
sama-sama paham akan adat istiadat dan budaya yang sebenarnya.
"Tanpa kita sadari, sudah
banyak kita meninggalkan adat istiadat sendiri, menjaga dan melestarikannya
sudah menjadi tanggungjawab kita bersama. Sebagai anak Melayu, dirinya punya
tanggungjawab untuk melestarikan adat istiadat dan budaya yang kita miliki di
kota ini ". kata Lis.
Lis Darmansyah pada kesempat itu melakukan sharing
pemikiran, untuk menanamkan sejarah ke dalam pikiran anak-anak, kita perlu
melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman anak-anak saat ini, misalnya
sebuah gambaran sejarah pulau penyengat disajikan dalam bentuk komik dengan
alur cerita dan gambar yang menarik, tentu alur ceritanya akan mudah diingat
oleh anak-anak. Pemikiran ini timbul, ketika saya ke sekolah dan bertanya
kepada mereka, kalau sejarah pulau penyengat hanya ada Masjid dan makam saja,
tetapi tidak memahami sejarahnya. Karena itulah, ia berharap media ini bisa
menjadi inspirasi mengembalikan sejarah, adat istiadat dan budaya Melayu ke
dalam roh masyarakat kota Tanjungpinang dan provinsi Kepri. Bangsa Melayu
adalah bangsa yang besar yang memiliki derajat yang cukup tinggi yang sudah ada
sejak zaman dahulu.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepri,
Tengku Said Arif Fadillah, mengatakan kehadiran portal ini sangat di
tunggu-tunggu masyarakat, terutama bagi generasi yang akan datang. Melalui
portal ini anak-anak melayu bisa mendapatkan informasi mengenai adat istiadat
dan budaya agar mereka tahu yang sebenarnya jati diri seorang anak Melayu,
inilah yang tak boleh hilang sebagai anak Melayu. Melayu adalah bangsa yang
besar dan Melayu itu adalah Islam.
Melalui portal ini bisa menjadi
jembatan bagi generasi muda dan kita semua untuk bertanya, bagaimana tingkah
laku, adat istiadat dan budaya Melayu yang benar. Melalui portal ini visi
Provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu dapat terwujud, untuk itu, Arif
mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh tim www.jantungmelayu.com,
yang mencintai khazanah budaya Melayu, mudah-mudahan portal menjadi jantung nya
Melayu yang mampu menjawab tantangan generasi muda kita di era globalisasi saat
ini.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jembia
Emas, Rida K. Liamsi, mengatakan portal ini kita sajikan dalam bentuk pustaka
digital yang menyajikan sejarah, adat istiadat dan budaya Melayu serantau. Ia
ingin orang-orang bisa melihat kekayaan adat istiadat budaya melayu. Sesuai
namanya jantung melayu, sepanjang jantung itu berdetak Melayu tak akan hilang
di bumi,".tuturnya
Diakhir acara, Walikota, Wakil
Walikota Tanjung Pinan, Lis Darmansyah dan H Syahrul.S.Pd dan Sekda Provinsi
Kepri menerima cinderamata yang diserahkan langsung oleh Rida K. Liamsi.
Dikesempatan itu juga, Ramon Damora selaku Direktur Jantung Melayu
menyumbangkan buku ke perpustakaan provinsi Kepri dan kota Tanjungpinang yang
diterima langsung oleh Sekda Provinsi Kepri dan Sekretaris Dinas Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang. (R/Ma)
Social Link