-->

Ads (728x90)

Tipu Konsumen, Pertamina Tegur dan Hentikan Suplay Pertalite ke SPBU Codo Sagulung
Surat laporan Tuah Barus terkait dugaan penipuan yang dilakukan SPBU Codo Sagulung (Dedi /Realitamedia.com)

By Dedi

BATAM, Realitamedia.com – Karena menipu konsumennya yang membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax 92 tetapi diberikan BBM jenis Pertalite, Pertamina memberi surat teguran dan menghentikan suplai BBM jenis Pertalite kepada Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) 13294709 Codo Sagulung.

“ Kami sudah memberikan surat peringatan sekaligus surat teguran kepada SPBU Codo Sagulung pada tanggal 20 April 2024 lalu,” kata Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Susanto August Satria.

Isi surat teguran itu, lanjutnya, menekankan 2 hal, yakni surat peringatan dan penghentian pasokan pertalite mulai tanggal 23 April sampai dengan 7 Mei 2024.

Ia menyebut isi surat teguran tersebut, menegaskan jika SPBU tersebut kembali melakukan pelayanan yang tidak sesuai ketentuan, maka akan diberikan sanksi berikutnya sesuai aturan.

Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan pengelolaan SPBU 13294709 Codo Sagulung sudah sering bermasalah.

Ia menyebut bahwa SPBU tersebut sudah pernah ditutup karena tidak melakukan pelayanan sesuai aturan.

"Oleh karena itu, kami akan cek kembali, persoalan yang terjadi di SPBU Codo,” kata Gustian Riau singkat.

Diberitakan sebelumnya, pengelola SPBU Codo ini, diduga menipu salah satu konsumennya yang membeli BBM jenis Pertamax 92 pada Selasa 27 Feberuari 2024 kemarin tetapi pihak SPBU memberikan BBM jenis Pertalite.

Tidak terima dengan kejadian tersebut, Tuah Barus, membuat laporan ke Mapolsek Sagulung dengan laporan Polisi Nomor: STPL/B/79/IV/2024. Dalam laporannya ia menjelaskan membeli BBM jenis pertamax ke SPBU Codo Sagulung sebanyak 1.600 liter dengan nominal Rp Rp 20.150.000.

Bahkan sebelum membeli minyak tersebut, Tuah Barus telah mentransfer uang pembelian minyak sebesar sebesar Rp 20.150.000 ke bagian keuangan SPBU Codo, rekeningnya atas nama Mini Wijaya.

"Sebelum membeli minyak, saya sudah mentransfer uang sebesar Rp Rp 20.150.000 ke bagian keuangan SPBU Codo atas nama Mini Wijaya, " kata Tuah Barus, Kamis (2/5/24) sore.

Namun setelah melakukan pembayaran, keesokan harinya minyak yang dibelinya diambil oleh anak buahnya dan langsung diantar ke perusahaan. Akan tetapi, saat dicek minyak yang dikirim bukan pertamax semuanya.

"Saya membeli BBM jenis pertamax sebanyak 1.600 liter. Eh malah yang dikirim hanya 1.056 liter pertamax, sisanya 544 liter diganti dengan pertalite," kata Tuah.

Akibat kejadian tersebut, kontrak dari perusahaan langsung diputus, karena dianggap melakukan penipuan.

"Jadi sekarang saya sudah tidak bisa menyuplai minyak lagi, karena kontrak saya sudah diputus," katanya dengan nada kesal.

Dengan kejadian itu, ia berharap meminta pihak-pihak terkait untuk menelusuri, dikhawatirkan bisa terjadi terhadap masyarakat lainnya.

"Saya sudah buat laporan ke Polisi. Sebenarnya bukan masalah uangnya, tetapi saya sudah tidak diakui lagi oleh rekanan kerja saya," kata Tuah (De)


Editor : Patar

Posting Komentar