![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi (Antara) |
By Dedi Manurung
BATAM, Realitamedia.com – Akhir-akhir ini curah hujan di Batam cukup tinggi, dikwatirkan kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat. Masyarakat diminta selalu waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam, ada 15 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani sejak Januari hingga Maret tahun 2024 ini.
Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Ellin Sumarni mengatakan dari bulan Januari hingga Maret 2024, ada satu orang pasien DBD yang masih berumur 5 tahun meninggal dunia. Korban merupakan warga Kecamatan Sei Beduk, akan tetapi di bulan April dan Mei masih nihil.
Ia menyebut jumlah kasus DBD dari Januari hingga Mei 2024 ini tidak jauh beda dengan lima bulan pertama di tahun 2023 lalu.
“ Sudah satu orang pasien DBD yang meninggal dunia, masyarakat harus selalu waspada apalagi saat ini curah hujan tinggi tentunya masih rawan dengan penyebaran DBD, ” kata Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Ellin Sumarni saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (29/5/24) siang.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan nyamuk Aedes menyukai iklim tropis dengan curah hujan tinggi serta suhu panas dan lembap, Mereka tinggal dan berkembang biak di tempat yang banyak airnya atau tempat penampungan air, seperti selokan, vas atau pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, kolam renang, atau tempat sampah.
Nyamuk demam berdarah betina ini senang menghabiskan hidupnya di dalam atau sekitar rumah dan bisa terbang rata-rata sejauh 400 meter.
Nyamuk demam berdarah paling aktif mencari mangsa sekitar 2 jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Mereka juga bisa menggigit pada malam hari di lokasi dengan penerangan yang baik.
Selain manusia, nyamuk A. Aegypti dan A. Albopictus juga dapat menggigit anjing dan hewan mamalia peliharaan lainnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air. Karena itu merupakan salah satu faktor penyebab penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.
"Kasus DBD akan meningkat disaat musim pancaroba. Perlu kewaspadaan dengan menjalani pola hidup sehat di manapun berada," katanya.
Selain itu, Didi mengimbau masyarakat agar menerapkan pola 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (De)
Editor : Patar
Posting Komentar