 |
| Plt Direktur Jenderal PSDKP, Dr Pung Nugroho Saksono saat menyegel ikan impor ilegal di gudang PT SLA, Batam, Jumat (31/5/2024) (Ist/Realitamedia.com) |
By Parulian
BATAM, Realitamedia.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menyita 4 ton ikan impor asal Malaysia, di cold storage milik PT SLA, Jumat (31/5/2024).
Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Dr Pung Nugroho Saksono mengatakan 4 ton ikan impor itu terdiri dari ikan tongkol dan ikan selar.
Pria yang akrab disapa Ipunk ini mengatakan ikan itu berhasil diamankan atas informasi dari masyarakat yang diterima tim PSDKP saat melakukan pengawasan insidentil di Kota Batam.
Ia menyebut pihaknya melakukan pengawasan insidentil lantaran maraknya ikan impor di pasar-pasar di wilayah Batam.
“ Jika ikan impor semakin marak di pasar sudah tentu harga-harga ikan dari nelayan Indonesia akan anjlok. Untuk itu kami terus berupaya menghentikan dan mencegah agar ikan ilegal tersebut tidak beredar di masyarakat," kata Ipunk dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (31/5/24).
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, katanya, pihaknya telah menyegelnya sebagai upaya melindungi masyarakat dari komoditas perikanan yang masuk tidak sesuai dengan ketentuan.
" Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengawasan jajaran pangkalan PSDKP Batam, bahkan telah dilakukan penyegelan. Terkait temuan tersebut, ini merupakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono untuk mencegah terjadinya praktek pemasukan produk perikanan yang tidak sesuai aturan ketentuan dan merugikan masyarakat khususnya nelayan setempat," katanya.
Ia menyebut bahwa pihaknya memastikan ikan tersebut tidak akan beredar di pasar . Saat ini PSDKP sedang melakukan penyelidikan dan akan mengusut tuntas kasus ini,
Sementara Direktur PT SLA, DJ mengatakan pihaknya menyimpan ikan impor asal Malaysia di gudangnya sebanyak 4 ton terdiri dari 260 karton ikan tongkol dan 150 karton ikan selar yang di kemas di dalam kemasan dus asal Malaysia.
Ikan tersebut diperoleh dari seorang perantara di Kota Batam pada bulan Maret 2024 silam. (ian)
Editor : Patar
Posting Komentar