![]() |
Kadinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi (Ist/Dedi) |
By Dedi Manurung
BATAM, Realitamedia.com – Situasi penularan Covid-19 di Kota Batam masih terkendali meski ada lonjakan kasus di Singapura. Meski begitu, Dinas Kesehatan Kota Batam mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
"Masih bisa terkendali meski ada lonjakan kasus varian virus Covid-19 di Singapura, “ kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (29/5/24).
Ia menyebut untuk varian virus Covid-19 dari Singapura tidak bergejala berat atau tak mematikan dibanding dengan varian lainnya.
“Yang terbaru ini tidak mematikan dan tidak bergejala berat, ” katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada notifikasi dari Kementerian Kesehatan, hanya saja internal daerah sudah mengingatkan kepada seluruh stakeholder Covid-19 di Batam bahwa kasus Covid-19 di Singapura meningkat. Tetapi pihaknya diminta standby untuk mengantisipasinya.
Kemenkes menyebut memang ada peningkatan kasus konfirmasi Covid-19.
“Situasi transmisi Covid-19 masih terkendali walau situasi Covid-19 di Indonesia, kasus konfirmasi Covid-19 mengalami peningkatan pada minggu ke-18 tahun 2024 sebesar 11,76 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dilansir Kompas.com, Sabtu (25/5/2024).
Nadia pun turut mengajak seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan hingga menggunakan masker. Berdasarkan laporan dari pemerintah Singapura, kasus Covid-19 yang melonjak di negara tersebut didominasi varian KP.1 dan KP.2.
Nadia mengatakan varian KP.1 dan KP.2 tidak terlalu mudah menular dan menyebabkan keparahan disbanding varian lainnya.
“Tidak ada indikasi bahwa KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan keparahan dibandingkan varian lain,” ucap Nadia.
Lebih lanjut, menurut Nadia, varian KP.1 dan KP.2 merupakan turunan dari subvarian JN.1. Secara global, kata Nadia, subvarian JN.1 memang telah mendominasi di sebagian besar negara dengan proporsi 54,3 persen pada minggu ke-17 tahun ini. Selain itu, ia juga menyebut varian Covid-19 yang ada di Indonesia masih didominasi subvarian JN.1.
“Berdasarkan GSAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data) Indoneisa 2024 Saat ini sebagian besar masih JN.1,” ujar Nadia.
Diberitakan sebelumnya, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei tahun ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024.
Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya. Kemudian, diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024. "Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024," ujar dia, dilansir dari The Straits Times pada 18 Mei 2024. (De)
Editor : Patar
Posting Komentar