-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Rabu, Juni 18, 2025 A+ A- Print Email

Sepanjang Tahun 2024, Batam Sumbang 66 % Total PDRB Kepri
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis  saat memimpin Rakor terkait penyelarasan data ekonomi di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6) (Ist/Realitamedia.com). 

BATAM, Realitamedia.com
- Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) terkait penyelarasan data ekonomi, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri menggelar rapat koordinasi (Rakor), bertempat di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6/2025). 

Rapat koordinasi ini, dipimpin oleh Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis dan dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Kepri Margaretha Ari Anggorowati, Kepala BPS Batam Eko Aprianto, dan Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Ari Sugih Mulia bersama sejumlah pejabat tingkat II BP Batam.

Pada kesempatan itu, Fary Francis mengatakan Kota Batam mencatatkan peran dominan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau. Sepanjang tahun 2024, Batam menyumbang 66,01 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri.

Ia mengatakan berdasarkan data BPS, nilai PDRB Batam atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp 233,05 Triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 135,51 Triliun.

Menurutnya capaian tersebut memperkuat posisi Batam sebagai motor utama ekonomi Kepri dan mencerminkan peran strategisnya dalam mendorong pertumbuhan industri dan investasi.

“Kami ingin memastikan akurasi dan keselarasan data PDRB agar tidak terjadi perbedaan dalam publikasi resmi,” kata Fary Francis.

Fary menegaskan bahwa kolaborasi antara BP Batam dan BPS bertujuan memperkuat sinergi dalam penyediaan data ekonomi yang valid, akurat, dan terpadu. Data tersebut menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan menyusun program prioritas daerah.

Ia juga menyoroti pentingnya data yang tepat untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efisien. Selain itu, kesesuaian data mampu meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan kebijakan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Presiden mengamanatkan agar Batam menjadi pusat ekonomi dan investasi baru di Indonesia. Oleh sebab itu, kami berharap langkah ini dapat memberi pengaruh terhadap rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang,” ujarnya.

Fary juga menekankan pentingnya akurasi data dalam pengambilan keputusan strategis, alokasi sumber daya, dan pemantauan pembangunan.

“Dengan seluruh potensi yang ada, Batam harus menjadi kawasan investasi yang inklusif. Mari kita jaga iklim investasi agar tetap kondusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya. (San)

Editor : Patar

Posting Komentar