-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Sabtu, Juni 21, 2025 A+ A- Print Email

Foto: Warga berlindung di dalam terowongan cable car seiring serangan dari Iran di Haifa, Israel Haifa, Selasa (17/6/2025). (REUTERS/Shir Torem)


Editor By : Patar

JAKARTA, Realitamedia.com - Wali Kota Haifa, Yona Yahav, meminta perang Israel dan Iran segera diakhiri. Meski tak ada warga di Haifa yang tewas dalam delapan hari terakhir setelah konflik pecah, namun Yahav menegaskan dia tak suka peperangan.

"Saya tidak suka perang," kata Yahav dilansir CNN, Jumat (20/6/2025).

Meski tak ada warga yang tewas, namun Kota Haifa di Israel menjadi salah satu lokasi yang disasar rudal-rudal Iran. Total ada 21 orang terluka di Haifa, tiga di antaranya luka parah.

Yahav mengaku telah 10 kali mengalami perang selama hidupnya. Dia mendesak perdamaian segera disepakati antara Israel dan Iran.

"Tujuan utama permainan ini adalah perdamaian," katanya.

Dia menyebut banyak warga Israel membutuhkan jaminan keamanan saat ini. Walkot Haifa juga berpendapat tenggat waktu yang diminta Amerika Serikat untuk menentukan posisi pada perang ini terlalu lama.

Diketahui Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi sinyal peluang bergabungnya Amerika Serikat dalam perang Israel dan Iran. "Saya tidak bisa mendapatkan jawaban dari Trump dan ini mengganggu saya," katanya.

Yahav menuturkan dirinya lebih mementingkan stabilitas keamanan di kotanya. Dia menegaskan warga di Haifa perlu jaminan keamanan.

"Karena saya suka stabilitas dan saya pikir dia harus memberi saya stabilitas ini," sambung Yahav.

Untuk diktehaui perang Israel dan Iran berlangsung sejak 13 Juni silam. Kota-kota di Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem, hingga Haifa menjadi sasaran kiriman rudal dari Iran.

Hari ini militer Iran juga meluncurkan serangan rudal terbaru ke wilayah Israel. Sebanyak 17 orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. 

Sumber : detik.com 

Posting Komentar