-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Jumat, Juni 27, 2025 A+ A- Print Email

Pesta Reog Ponorogo Malam Satu Suro di Gunung Putri Batubi Meriah
Atraksi Reog Ponorogo di Gedung Astaka desa setempat, Kamis (26/6) malam (Budi/Realitamedia.com).

By Budi Darma 
NATUNA, Realitamedia.com – Acara Malam 1 Suro di Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, terasa begitu istimewa. Para seniman Reog Ponorogo di Tanah Melayu Natuna menampilkan pentas seni yang memukau yang digelar di Gedung Astaka desa setempat, Kamis (26/6) malam.

Pentas Reog saat malam 1 Suro ini bukan sekadar pertunjukan seni, tapi ritual sakral, refleksi spiritual, dan perayaan identitas budaya. Ia menggabungkan nilai religius, historis, sosial, dan ekonomi dalam satu panggung tradisi yang hidup dan bermakna.

Pertunjukan budaya ini digelar oleh Sanggar Reog Singo Budhoyo Desa Gunung Putri, yang berkolaborasi dengan Sanggar Reog Singo Mudho serta didukung oleh tim Sound Horeg GS Audio dari Kota Ranai, serta Pemerintah Desa Gunung Putri.

Antusiasme warga Desa Gunung Putri juga sangat luar biasa, mulai dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam suasana. Tontonan tradisi ini bukan hanya menghadirkan hiburan, tapi juga menjadi ajang silaturahmi dan kebanggaan bersama. Para pedagang kecil pun turut merasakan berkah, dagangan laris manis diserbu penonton.


 

Menariknya, kolaborasi antara para sesepuh Reog dan seniman muda menciptakan pertunjukan yang harmonis dan sarat makna. Kekuatan gerak, musik, dan cerita dalam setiap atraksi Reog mampu membius penonton.

Sarbini, salah satu tokoh seni Reog dari Desa Gunung Putri, menyampaikan harapan agar tradisi ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan.

"Acara malam ini, Insya Allah, jadi awal yang baik. Ke depannya, kami ingin rutin menggelar pentas kesenian Reog setiap malam 1 Suro," kata Sarbini dengan semangat.

Lebih dari sekadar pertunjukan, panggung Reog malam itu adalah simbol pelestarian budaya. Para seniman berharap, generasi muda Natuna semakin mengenal dan mencintai seni Reog Ponorogo, agar tradisi luhur ini terus hidup dan berkembang.

Pentas ini bukan yang pertama, pada 13 April 2025 lalu, Sanggar Reog Singo Budhoyo dan Singo Mudho juga sukses menggelar pertunjukan spektakuler di Alun-Alun Pantai Piwang, Ranai. Ribuan orang tumpah ruah, pelaku UMKM pun ikut panen rezeki.

Kesuksesan demi kesuksesan ini menjadi pelecut semangat bagi para pelaku seni budaya di Natuna untuk terus menjaga nyala api Reog Ponorogo sebagai warisan leluhur yang tak boleh padam, meski jauh dari tanah kelahirannya. (Bu)

Editor : Patar

Posting Komentar