![]() |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian MA.Ph D Saat Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kepolisian (Fhoto : Humas Polda Kepri) |
BATAM, Infolingga.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian MA.Ph D dikukuhkan sebagai Guru besar
Bidang Ilmu Kepolisian STIK-PTIK, studi
Strategi Kajian Kontra Terorisme. Acara pengukuhannya dipimpin oleh Gubernur
selaku ketua STIK-PTIK, Irjen Pol Dr Remigius Sigid Tri Harjanto SH M.Si dalam
sidang Senat Terbuka di Auditorium STIK,Kamis (26/10/2017) dan pernyataan pengukuhan dilakukan oleh Irjen Pol Prof Dr Iza Fadri SH MH, selaku
perwakilan guru besar pada senat Akademik.
Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S Erlangga pada Kamis
(26/10/2017) menerangkan bahwa pengukuhan Kapolri Jenderal Tito Karnavian MA.Ph
D sebagai Guru besar Bidang Ilmu Kepolisian STIK-PTIK, studi Strategi Kajian Kontra Terorisme
dihadiri oleh Menteri Ristek Dikti Prof Dr Mohammad Nasir.
Dengan bertambahnya Guru Besar Ilmu Kepolisian di STIK-PTIK, diharapkan
semakin menjadikan Ilmu Kepolisian menjadi ilmu terbuka yang mampu memberikan solusi
bagi kepentingan keilmuan maupun kepentingan praktis dalam kaitan dengan tugas-tugas
kepolisian, yaitu pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum, serta perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
“Apalagi Profesor Tito Karnavian dikukuhkan
sebagai guru besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme, sehingga diharapkan pemikiran-pemikiran beliau nanti dapat
diaplikasikan bagi kepentingan bangsa Negara Indonesia, khususnya dalam menghadapi
ancaman terorisme,” katanya.
Keputusan Seorang Tito Karnavian sebagai Profesor/Guru Besar telah ditandatangani
oleh Menristek diktif Prof Dr. Mohamad Nasir dengan Surat Keputusan Nomor 98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.
Proses pengurusan jabatan akademik tertinggi menjadi Guru Besar ini,
memakan waktu cukup lama dan telah melalui prosedur yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang.
Poses administrasi, untuk pengusulan jabatan akademik guru besar ini, kata Kabid Humas Polda Kepri, secara intensif telah
dilakukan sejak awal bulan Juli 2017, setelah sebelumnya dilakukan inventarisasi
karya-karya akademik dan verifikasi atas kegiatan ilmiah dan karya tulis beliau
untuk dijadikan sebagai bagian dari syarat pengurusan jabatan akademik guru
besar.
Sesuai dengan peraturan Mendikbud Nomor 88 tahun 2013 tentang Pengangkatan DosenTidak Tetap dalam
Jabatan Akademik pada Perguruan Tinggi Negeri, pada Pasal 2 ayat (1)
disebutkan, bahwa Menteri dapat menetapkan dosen tidak tetap pada perguruan tinggi
negeri yang memiliki kompetensi luar biasa untuk diangkat dalam jabatan akademik
Professor berdasarkan usulan dari Perguruan Tinggi dan rekomendasi dari Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi.
ADHI MAKAYASA
Muhammad Tito Karnavian dilahirkan di Palembang pada tanggal 26 Oktober 1964. Setelah tamat
SMA di Palembang ia diterima di Akademi Kepolisian dan lulus tahun 1987 sebagai
penerima Bintang Adhi Makayasa, penghargaan yang diberikan bagi lulusan terbaik Akademi Kepolisian.
Penugasan pertama di Polda Metro Jaya sebagai perwira reserse. Tahun 1992 mendapat beasiswa dari The British Council untuk
program Master in Police Studies.
Sistem pendidikan di Inggris yang tidak mengenal SI seperti di Indonesia
memungkinkannya untuk mengikuti program S2 di University of Exeter, Inggris dan lulus dengan gelar
MA di tahun 1993. Tahun 1994 - 1996 Tito
mengikuti pendidikan kedinasan PTIK dan
lulus sebagai peserta terbaik.
Pada tahun 1998 tawaran dari pemerintah New Zealand kepada Polri untuk program Sesko ia peroleh dan lulus
sekaligus menyandang BA dalam bidang Strategic
Studies, karena kerjasama Sesko New Zealand dengan Massey University, salah satu Universitas
ternama di Negara itu. Pada tahun 2000, Tito mengikuti program penyamaan Sesko luar
negeri di Sespimpol Lembang Bandung.
Setelah itu Tito banyak bertugas di
jajaran reserse Polda Metro Jaya dan Sulawesi Selatan, serta Kapolres di Serang, Banten. Pada tahun 2005 - 2007 Ia memimpin operasi kontra terorisme di Poso Sulawesi
Tengah. Operasi ini sukses menangkap puluhan tersangka, mengungkap puluhan kasus
kekerasan dan jaringan radikal yang beroperasi disana. Pengalaman ini membuahkan
buku"Indonesian Top Secret" terbitan Gramedia yang ditulis Tito dan rekan-rekannya dalam operasi tersebut.
Pada tahun 2008, Tito mendapat beasiswa pada program PhD bidang Strategic Studies yang merupakan anak
cabang dari disiplin ilmu Politik Internasional
di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Nanyang Technological University (NTU) Singapore. NTU merupakan universitas
yang masuk dalam kategori 100
universitas terbaik dunia dan 20 besar Universitas terbaik di Asia. Sedangkan
RSIS sendiri masuk dalam kategori 50 think-tank terbaik di dunia dan nomor 3 di Asia.
Tertarik dengan dunia terorisme dan insurgensi, Tito menulis disertasi tentang
Insurgensi Islamis yang masih belum banyak diekslorasi dalam literatur Strategic Studies, dengan studi kasus gerakan Al
Jamaah Al Islamiyyah.
Pada bulan April 2013 Ia berhasil mempertahankan disertasinya dan memperoleh
gelar PhD dengan penghargaan 2nd Class
Upper (setingkat Magna Cum Laude dengan GPA 4.25) pada 8 Mei 2013. Tahun 2011 Tito
juga menyelesaikan pendidikan Lemhannasnya dengan predikat penerima Bintang Seroja lulusan terbaik.
Pernah menjabat sebagai Kadensus 88 Anti Terorisme, Deputi Penindakan pada Badan
Nasional PenanggulanganTerorisme, Kapolda Papua, Asisten Kapolri Bidang Perencanaan
dan Anggaran, Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 13 Juli 2016 dilantik oleh Presiden
Joko Widodo menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(Humas Polda Kepri)
Posting Komentar