-->

Ads (728x90)

Uang rupiah pecahan Rp 20.000 tahun 1998. (Foto: Istimewa)

By Redaksi

JAKARTA, Realitamedia.com  - Uang rupiah kuno pecahan Rp 20.000 mendadak diperbincangkan. Hal itu terjadi gegara pernyataan Kepala Pemerintahan Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi, Arvind Kejriwal.

Lalu, apa hubungannya dengan uang Rp 20.000 yang dicetak tahun 1998 itu? Simak ulasannya!

Dikutip dari detikFinance, Kepala Pemerintahan Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi, Arvind Kejriwal tiba-tiba mendesak Perdana Menteri India Narendra Mobi untuk mencetak foto Dewi Lakshmi dan Dewan Ganesha pada uang kertas rupee.

Alasan Kejriwal di balik pernyataanya itu agar Dewa dan Dewi itu membawa 'kemakmuran ekonomi' terhadap India.

Dalam pernyataannya, Kejriwal membawa nama Indonesia. Dia menyebut Indonesia yang mayoritas muslim saja mau menempatkan foto Ganesha dalam uang kertasnya.

"Indonesia, yang merupakan negara mayoritas Muslim, mencetak uang kertas dengan gambar Dewa Ganesha," ucapnya dilansir BBC, Senin (31/10/2022).

Ia membandingkan jika Indonesia bisa melakukannya, maka di India seharusnya tidak ada protes. "Kalau Indonesia bisa, kenapa kita tidak? Seharusnya tidak ada yang keberatan," tambahnya.

Kejriwal sendiri merupakan pimpinan dari Partai Aam Aadmi (AAP). Partainya itu telah berkampanye secara ekstensif di negara bagian Gujarat, di mana itu merupakan wilayah yang dikuasai kubu Partai Bharatiya Janata (BJP).

"Kita perlu mengerahkan semua upaya untuk membangun ekonomi, membangun sekolah, rumah sakit, dan memperkuat infrastruktur kita. Tetapi upaya kita akan membuahkan hasil hanya ketika kita memiliki berkat Tuhan atas kita," kata Kejriwal dalam konferensi pers pada Rabu kemarin.

Menurutnya Dewi Lakshmi membawa kemakmuran dan Dewa Ganesha menghilangkan rintangan. Dia menegaskan bahwa dia tidak meminta semua uang kertas diubah, hanya untuk uang kertas baru yang mungkin akan diluncurkan ke depannya.

Pernyataannya itu mengundang cemoohan dari partai-partai politik di seluruh dunia. BJP nasionalis Hindu menyebutnya sebagai upaya AAP untuk menyembunyikan dirinya yang sebenarnya yakni anti-Hindu.

"Arvind Kejriwal melakukan drama politik untuk mengalihkan perhatian rakyat negara dari kelemahan pemerintah mereka dan pola pikir anti-Hindu partai," kata juru bicara BJP Sambit Patra.

Di media sosial, banyak yang menuduh AAP munafik, dengan mengatakan bahwa partai itu berkuasa menjanjikan perombakan sistem politik dan fokus pada pembangunan.
Jadi Pencarian Populer

Usai pernyataan itu, kata kunci pencarian terkait mata uang rupiah bergambar Dewa Ganesha meningkat drastis. Salah satu yang ditemukan adalah uang rupiah Rp 20.000 tahun 1998.

Jika dilihat uang kertas rupiah itu ada gambar patung Ganesha di salah satu sisinya. Lalu di sampingnya ada gambar mantan Menteri Pengajaran Republik Indonesia Ki Hadjar Dewantara.

Kedua sosok itu dianggap memiliki napas yang sama. Dewa Ganesha dianggap sebagai dewa pendidikan, hingga kebijaksanaan, sementara Ki Hadjar Dewantara merupakan pahlawan Indonesia yang memiliki jasa dalam bidang pendidikan. Di sisi lainnya pun ada gambar aktivitas anak-anak sedang belajar.

Pernyataannya itu justru menimbulkan banyak kritikan di negaranya. Pernyataannya itu dicurigai untuk mendapatkan pemilih dari kaum Hindu menjelang pemilihan utama negara bagian. (detik.com)

 Editor  : Herry

Posting Komentar