By Parulian
BATAM, Realitamedia.com – Kota Batam
diproyeksikan ke depan akan menjadi kota megapolitan nomor 2 setelah
Jakarta. Jadi nanti bukan lagi Surabaya dan juga Medan. Melainkan Kota
Batam dengan berbagai fasilitas pendukung investasinya, akan bisa
menggeser kemajuan kota besar lain di tanah air.
Hal tersebut
disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy saat menghadiri halal bihalal
Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kepri didampingi Gubernur Kepri
Ansar Ahmad pada Minggu (5/5) di Masjid Hamka, Batu Aji, Kota Batam.
" Saya harap Muhammadiyah Kepri bisa ikut ambil bagian di dalamnya," tegasnya.
Muhadjir
Effendy yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan terima
kasih kepada Gubernur Ansar Ahmad. Dalam kapasitasnya sebagai menteri
dimana sesuai tupoksinya di Kementrian PMK, telah berkolaborasi secara
baik, terutama terkait penanganan pandemi Covid 19 lalu.
"Juga
terkait koordinasi urusan pembangunan manusia dan juga kebudayaan.
Dimana kita terus melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian
urusan pembangunan manusia dan kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau, "
jelasnya.
Selanjutnya Muhadjir Effendy mengatakan keluarga besar
Muhammadiyah mesti bisa ikut ambil bagian dalam upaya pembangunan
terutama di Kota Batam. Salah satunya melalui bidang pendidikan yakni
pendirian sekolah dan universitas hingga kesehatan dengan hadirnya rumah
sakit.
"Bahkan kita juga mesti masuk pada bidang sosial seperti
pendirian panti asuhan dan panti jompo, juga terus kita kembangkan,"
ajaknya.
Di tempat yang sama Gubernur Ansar mengatakan sangat
bersyukur, karena di tengah kesibukan Menko PMK RI Muhadjir Effendy,
masih berkenan untuk hadir ke Kepri dalam rangka melaksanakan kegiatan
halal bihalal keluarga besar Muhammadiyah.
Dikatakan Gubernur
Ansar, Provinsi Kepri sejauh ini terus melakukan berbagai langkah
percepatan pembangunan. Dimana salah satunya adalah Indeks Pembangunan
Manusia. Yang mana Kepri menempati urutan pertama di wilayah Sumatera
dan ketiga secara nasional.
"Di mana pada tahun 2022 angka IPM
Kepri berada di 78,48 persen dan mengalami kenaikan pada tahun 2023
menjadi 79,08 persen, atau meningkat sebesar 0,76 persen " jelas Ansar.
Juga
dengan indeks kerukunan umat beragama. Dimana sambung Gubernur Ansar,
Kepri menempati urutan pertama secara nasional pada tahun 2022 lalu, di
angka 85,79 poin. Meski begitu di tahun 2023 sedikit mengalami penurunan
ke posisi kedua dengan nilai 83, 58 poin.
"Kita berada di bawah
Provinsi NTT. Tapi kita tetap bersyukur, karena masih berada pada
posisi tiga terbaik se- Indonesia, " jelasnya.
Meski begitu,
Gubernur Ansar menyatakan keyakinannya bersama- sama membengun Kepri
yang dicintai ini, termasuk dari keluarga besar Muhammadiyah.
"Berbagai
capaian pembangunan bisa terus kita lakukan, kontribusi dan sumbang sih
pembanguan dari Muhammadiyah sudah sangat luar biasa" pungkasnya.
Gubernur
Ansar berharap seluruh masyarakat Kepri dapat terus menjaga silaturahmi
dan Ukhuwah Islamiyah ini sendiri berlangsung meriah. Dihadiri hampir
semua pimpinan daerah, pimpinan cabang, pimpinan ranting, pengurus
lazimu dan juga keluarga besar Muhammadiyah se-Kepri.
Hadir pada
kesempatan tersebut Anggota DPR RI Asman Abnur, Deputi 2 dan 6 Kemenko
PMK RI, Presiden Muhammadiyah Singapura, Tim Percepatan Pembangunan,
Kepala OPD Pemerintah Provinsi Kepri, Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyah
Se-Kepri, Pengurus Lazimu dan keluarga besar Muhammadiyah. (ian)
Posting Komentar