-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Kamis, November 27, 2025 A+ A- Print Email
Tridaya Group Berikan Beasiswa S1 Bagi Anak-Anak Warga di Lokasi Tambang Pasir Darat di Sawang
Manegement PT Tridaya Setya Lestari Sejahtera saat mensosialisasikan bantuan beasiswa S1 kepada warga  di Kelurahan Sawang, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun. (James/Realitamedia.com)

By James 

KARIMUN, Realitamedia.com – PT Tridaya Setya Lestari Sejahtera, perusahaan di bawah naungan Tridaya Group komitmen akan menyalurkan beasiswa Strata Satu (S1) kepada anak-anak warga yang terdampak langsung di zona ring satu lokasi tambang yang berada di Kelurahan Sawang, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun.

Perusahaan yang bergerak dibidang penambangan pasir darat tersebut memberikan bantuan beasiswa agar kehadiran PT Tridaya Setya Lestari Sejahtera berkontribusi langsung kepada masyarakat.

Komisaris Tridaya Group Edy SP saat mensosialisasikan bantuan beasiswa tersebut, mengatakan bantuan beasiswa tersebut diberikan kepada anak masyarakat yang tinggal di sekitaran jety muat pasir darat.

" Komitment kami, akan ada 10 beasiswa S1 setiap tahun untuk generasi muda, anak-anak warga di zona 1. Itu kita lakukan setiap tahun selama perusahaan kami berjalan," kata Edy SP kepada wartawan, Kamis (27/11).

Selain beasiswa, program CSR  juga akan menyasar dengan memberikan pengobatan gratis tehadap penyakit ISPA bagi warga zona 1 yang terdampak, serta pengecekan kesehatan berkala gratis.

" Selain beasiswa, kami juga berkomitmen untuk melakukan pengobatan bagi masyarakat yang terkena penyakit ISPA jika terjadi. Dan pengecekan kesehatan berkala bagi warga sekitar area tambang dan jalan pengangkutan," ujarnya lagi.

Selain itu, untuk dampak kerusakan rumah warga akibat getaran truck pengangkut pasir darat ke jety, Edy juga mengatakan jika pihaknya akan bertanggung jawab sesuai prosedur dan mekanisme yang telah disosialisasikan kepada warga.

" Untuk rumah yang rusak akibat getaran truck, kita akan lakukan pengecekan yang dilaksanakan oleh konsultan perencanaan kontruksi independen. Nanti, berapa biayanya, akan dihitung. Bisa saja kita beri dana tunai kepada pemilik rumah agar dilakukan perbaikan secara mandiri, atau, kita yang akan melakukan perbaikan," terang Edy.

Tidak hanya itu saja, Tridaya Group berkomitmen memberikan bantuan langsung berupa sembako bagi warga terdampak, juga santunan kepada para imam, marbot serta pengurus masjid lain. Dana tersebut nantinya akan di alokasikan dari dana CSR perusahaan yang akan disalurkan setiap bulan setelah produksi berjalan.


Selain masyarakat terdampak di lokasi tambang, para nelayan yang melakukan aktivitas di lokasi jety yang akan dibangun juga mendapat perhatian serius pihak management.

Untuk saat ini, ada beberapa kelompok nelayan yang telah menyatakan dukungan bakal berjalannya tambang pasir darat. Terlebih kelompok nelayan yang berada di zona 1. 

Dalam sosialisasi tanggal 25 November 2025 lalu, pihak management Tridaya Group telah bertemu dengan 4 kelompok nelayan yang berada di area bakal jety pengangkutan tambang. 

Saat pertemuan, para nelayan mempertanyakan nasib mereka jika jety dibangun di wilayah tangkap udang mereka, serta arus pelayaran. Hal inipun ditanggapi serius dan memberikan solusi bagi masyarakat.

" Untuk pembangunan jety, kami berencana akan melakukan pembangunan jety sepanjang 100 meter dari titik pasang tertinggi yang menjorok ke laut. Agar kapal pengangkut dapat melakukan loading. Dalam pemantauan kami, pembangunan jety ini tidak berdampak bagi arus pelayaran. Namun berpengaruh langsung kepada nelayan udang dan ikan skala kecil. Oleh karena itu, kami tentunya akan memberikan bantuan langsung kepada kelompok yang benar-benar merupakan warga di zona satu. Bantuan tersebut bisa berupa uang tunai, ataupun dalam bentuk lain yang bermanfaat bagi nelayan," kata Edy SP.

Meskipun beberapa masyarakat yang belum puas, namun mayoritas masyarakat terdampak di Zona satu lokasi tambang dan Jety mendukung rencana aktivitas penambangan pasir darat di lokasi mereka.

" Jika bermanfaat bagi warga, dan bisa menyerap tenaga kerja lokal, maka sejatinya warga mendukung. Sebab, mayoritas warga disekitar tambang yang berada di zona satu, bekerja serabutan, ada yang petani dan ada juga yang nelayan. Jika pihak perusahaan berkomitmen, maka kami tentunya mendukung," ujar Rahim, Ketua RT O3, Kelurahan Sawang saat sosialisasi di kantor Tirdaya Group.

Untuk diketahui, PT.Tridaya Setya Lestari Sejahtera telah mengantongi ijin PKKPR wilayah tambang serta PKKPR sarana dan Prasarana. Dan saat ini, pihak perusahaan tengah melakukan pengurusan ijin dampak lingkungan hidup (AMDAL).

Untuk perizinan, Pihak PT Tridaya adalah SIPB (Surat ijin penggalian batuan) Pasir darat, bukan IUP seperti yang di issue kan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab di beberapa media sosial.

SIPB ini adalah prodak baru kementrian ESDM, yang dimana luas lahan tambang dibatasi hanya maximal seluas 50 hektar, serta lama ijin hanya 3 tahun, dan perizinan hanya ditingkat Kabupaten serta Provinsi. 

Kehadiran PT Tridaya inipun diharapkan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Karimun sebesar Rp 30 miliar setiap tahun, serta Rp 5 miliar hingga Rp 8 miliar di tingkat provinsi. 

Status lahan yang dikelola adalah hak milik melalui akte jual beli lahan warga kepada PT Selaras yang dahulu telah melakukan penambangan pasir ditahun 1995 hingga 1998. Dan saat ini, kedua perusahaan telah sepakat untuk mengelola lahan tambang. 

"Untuk status lahan bukan Hak pengelolaan lahan (HPL) atau bukan bersertifikat HGU. PT selaras murni membeli tanah dengan warga dan bukan disertifikatkan HGU atau HPL. Ini yang harus diluruskan agar tidak menjadi fitnah di tengah masyarakat," terang Edy SP. (Jam)

Editor : Patar




Posting Komentar