![]() |
Bupati Roby saat menghadiri Rakor di Ruang Rapat Utama, Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (07/05) (Ist/Realitamedia.com) |
BINTAN, Realitamedia.com - Bupati Bintan Roby Kurniawan menghadiri rapat koordinasi (Rakor) bersama Kepala Staf Kepresidenan serta Menteri Transmigrasi RI, pada Rabu (07/05) di Ruang Rapat Utama, Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat.
Rakor itu, membahas Konsep Awal Desain Pembangunan Wilayah Kepulauan Riau.
Pada pemaparannya, Bupati Roby memaparkan progres pembangunan Menara Suar Karang Singa di Perairan Bintan yang menjadi salah satu titik perbatasan negara.
Pulau tersebut berjarak kurang lebih 3,70 mil laut dari Tanjung Sading Kecamatan Bintan Utara serta berada di posisi yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
Bupati Roby mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan berkomitmen penuh mendukung kebijakan dan upaya Pemerintah Pusat.
"Kesimpulan tadi, Kepri ini wilayah strategis, salah satu diantaranya Bintan. Nah pada prinsipnya, kami selalu berkomitmen mendukung kebijakan dan program Pemerintah Pusat, apalagi dalam memajukan simpul-simpul ekonomi kerakyatan di wilayah perbatasan," kata Bupati Roby kepada wartawan usai mengikuti Rakor.
Terkait hal itu, Menara Suar Karang Singa diprioritaskan menjadi salah satu isu yang harus dipetakan untuk mendapatkan gambaran berkenaan tantangan yang dihadapi serta solusi yang harus dilakukan. Pembangunan Menara Suar di Karang Singa ini dianggap memiliki urgensi tersendiri, sebab ini yang akan menjadi bagian dari simbol kedaulatan negara.
"Titik perbatasan di Karang Singa, itu simbol kedaulatan kita. Di sini juga sebagai wujud kepastian hukum tentang batas laut antara Indonesia, Malaysia dan Singapura. Yang tidak kalah penting, di titik itu juga terdapat jalur lalu lintas pelayaran internasional" imbuhnya menjelaskan.
Terkait Menara Suar yang dimaksud, gambaran DED (Detail Engineering Design) dimulai pada Tahun Anggaran 2021 dengan konsep pertama terdiri dari tiga segmen bangunan, kemudian konsep kedua hanya bangunan menara.
Setelah mendapat evaluasi dari Menteri Perhubungan dan pandangan dari Tenaga Ahli ITS, ditambah dengan temuan sedimentasi sehingga perencanaan pembangunan bergeser sejauh 50 meter dari lokasi awal.
Kemudian pembangunan dilanjutkan pada TA 2023 dengan menggunakan DED Menara Suar tahun 2022. Namun progresnya kembali mendapat hambatan karena ditemukannya rekahan pada lokasi baru tersebut. Akhirnya pada tahun ini akan dilakukan pekerjaan inner boring, penyelesaian struktur bawah dan pekerjaan atas Menara Suar.
Hal lain yang juga dibahas mengenai komitmen keberlanjutan pengelolaan Menara Suar Karang Singa ke depan. Di sini lah Pemerintah Daerah sangat siap berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat serta memberi dukungan penuh sesuai dengan wewenang yang dimiliki. (Bar)
Editor : Patar
Posting Komentar