![]() |
Direktur YR2S-SADO, Roy (James/Realitamedia.com) |
By James
KARIMUN, Infokepri.com -Yayasan Rumah Rehabilitasi Sosial Sahabat Anak Indonesia (YR2S-SADO) Kabupaten Karimun mengapresiasi TNI AL yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu di Perairan Selat Durian, Kabupaten Karimun. Kepulauan Riau, pada Selasa (13/5) lalu.
Direktur Yayasan Rumah Rehsos Sahabat Anak Indonesia (YR2S-SADO), Roy memberikan apresiasi atas kinerja jajaran TNI AL yang beberapa waktu lalu berhasil menggagalkan peredaran narkotika dengan jumlah yang sangat fantastis.
Kasus ini merupakan prestasi tertinggi di Indonesia, adapun penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan tersebut terdiri dari 35 karung kuning berisi 700 bungkus teh Cina berwarna hijau yang diidentifikasi sebagai sabu dan perkiraan awal beratnya 700 kilogram, dan 60 karung putih berisi 1.200 bungkus teh merah yang diidentifikasi sebagai kokain, perkiraan awal beratnya 1.200 kilogram.
Sebelum diserahterimakan ke BNN RI, Lantamal IV Batam bersama BNN RI dan BNNP Kepri serta PT Pegadaian menimbang kembali secara akurat barang bukti narkotika jenis sabu dan kokain tersebut yang semula diperkirakan seberat 1,9 ton menjadi 2.061.293 gram.
Kedua jenis narkoba itu berhasil disita bersama lima orang pelaku yang terdiri dari satu warga negara Thailand dan empat warga negara Myanmar.
"Kami sangat mengapresiasi keberhasilan tersebut. Kami juga mendukung sepenuhnya setiap upaya aparat TNI AL di daerah ini untuk memberantas peredaran narkoba,” jelas Roy, Selasa (20/5/2025).
Roy yang juga aktivis narkoba, mengatakan YR2S-SADO sangat optimis dalam pergerakannya melalui program-program yang telah dirancang untuk menanggulangi bahaya narkoba di Kabupaten Karimun.
Ia menegaskan bahwa pelaku penyelundupan narkoba berupa kokain dan sabu tersebut adalah perbuatan yang melanggar hukum baik di Indonesia maupun di negara lain.
"Bayangkan jika700 bungkus teh Cina berwarna hijau yang diidentifikasi sebagai sabu seberat 705 kilogram, dan 60 karung putih berisi 1.200 bungkus teh merah yang diidentifikasi sebagai kokain seberat 1.200 kilogram itu terjual dan dikonsumsi anak-anak atau kerabat kita. Bagaimana dampaknya dikemudian hari? Apa kita mau keluarga jadi korban narkoba? Berapa juta jiwa yang akan mengkonsumsi barang haram tersebut jika tidak digagalkan oleh TNI AL,” kata Roy.
Ia mengimbau jika memang diantara warga masyarakat ada keluarganya atau salah satu anggota keluarganya yang memang sudah ketergantungan dengan obat-obat terlarang silakan untuk menghubungi Yayasan Rumah Rehsos Sahabat Anak Indonesia (YR2S-SADO).
“ Saya mengimbau bagi kalangan anak muda jangan pernah memakai narkoba karena narkoba itu sendiri bisa merusak generasi muda, Setiap negara membutuhkan generasi muda yang berkualitas untuk kemajuan negara ini sendiri," katanya.
Dikatakannya, Yayasan Rumah Rehsos Sahabat Anak Indonesia (YR2S-SADO) Karimun mendukung setiap upaya untuk memerangi narkoba.
“ Awasi anak-anak dan keluarga kita dengan ketat agar tidak menjadi korban. Jadikan keluarga kita sebagai benteng pertama dan utama untuk memerangi narkoba,”ajaknya.
Ia berharap nantinya Pengadilan secara transparansi bisa memutuskan menghukum para terduga pelaku tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku, karena sangat mengerikan mendengar informasi adanya penyeludupan sebanyak itu yang dibawa masuk ke Indonesia.
"Keberhasilan penagkapaan ini merupakan buah sinergi antara TNI AL dan Bea Cukai dan ini sangat fantastis," kata Roy. (Jam)
Editor : Patar
.
Posting Komentar