-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Sabtu, Mei 17, 2025 A+ A- Print Email

Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Kokain Seberat 1,9 Ton, TNI AL Mendapat Apresiasi dari Wagub Kepri
Pangkoarmada I, Laksamana Muda Fauzi  (kanan) bersama Wagub Nyanyang dan Forkopimda Kepri saat konfersi terkait penggagalan penyelundupan narkotika jenis sabu dan kokain di Mako Lantamal IV Batam, Tanjung Sengkuang, Jumat (16/05) (Ist/Realitamedia.com).

By Parulian
BATAM, Realitamedia.com
– Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Nyanyang Haris Pratamura menghadiri konfersi pers terkait penggagalan penyelundupan narkotika jenis sabu dan kokain seberat 1,9 ton di Mako Lantamal IV Batam, Tanjung Sengkuang, pada Jumat (16/05/25).

Konfers tersebut dipimpin oleh Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksamana Muda Fauzi, dan dihadiri oleh Danlantamal IV, Kapolda Kepri, IR Koarmada I, Kepala Badan Intelijen Negara (Kabinda) Kepri, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepri, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri, serta tamu undangan lainnya.

Pangkoarmada I, Laksamana Muda Fauzi mengatakan TNI Angkatan Laut (AL) menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 705 Kg dan Kokain seberat 1.200 Kg di Perairan Selat Durian, Kabupaten Karimun, Kepri, pada Selasa (13/5) sekira pukul 01.00 WIB. 

Narkotika golongan I senilai Rp 7,057 triliun itu, diangkut dengan Kapal Ikan Asing berbendera Thailand dengan nama lambung AUng toe Toe 99.

Laksamana Muda Fauzi mengatakan, kapal jenis pukat ikan dengan nama lambung Aung Toe Toe 99, diduga bukan nama asli kapal lantaran tidak memiliki dokumen resmi saat berlayar. 

Kapal Ikan Asing itu tak laik laut dan diawaki oleh 5 orang WNA, dengan identitas Nakhoda inisial KS, warga negara Thailand, 4 anak buah kapal (ABK) yang berinisial UTT, AKO, KL dan S warga negara Myanmar.

Kronologi penangkapan kapal tersebut, berawal ketika tim patroli F1QR Lanal Tanjung Balai Karimun mendeteksi adanya kontak kapal ikan asing berlayar dari Thailand menuju perairan Indonesia. 

“ Kapal ini melintas dengan melakukan modus matikan lampu dan kecepatan relatif tinggi,” katanya. 

Karena curiga, katanya, Tim Patroli meminta kapal tersebut untuk berhenti, tetapi nakhoda tidak bersedia berhenti. Lalu Tim Patroli merasa curiga kapal tersebut melakukan pelanggaran. 

“ Kapal tersebut sempat berupaya untuk melarikan diri dan prajurit TNI AL mengejarnya dan berhasil mengamankan kapal tersebut lalu menggiringnya ke Pangkalan Lanal Karimun untuk pemeriksaan dan digeledah,” kata Laksamana Muda Fauzi.

Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjutnya, Tim Patroli menemukan bahwa kapal tersebut mengangkut sebanyak 95 buah karung, yang dibedakan dengan 2 jenis warna karung, yaitu 35 buah warna kuning dan 60 karung warna putih. 

Secara rinci, Fauzi menjelaskan 35 karung warna kuning itu berisi 20 bungkus teh China berwana hijau, dengan total 700 bungkus, setelah ditimbang total berat 700 Kg. Sedangkan karung berwarna putih berjumlah 60 karung, 1 karungnya berisi 20 bungkus teh china berwana merah berjumlah 1.200 bungkus, jadi total keseluruhan 1.900 kg.

Untuk memastikan keaslian barang bukti tersebut, tim bekerjasama dengan Kanwil Bea Cukai Kepri untuk menggunakan alat Narkotest Reagent U dan Reagent L dengan hasil yang dinyatakan positif mengandung Methamphetamine. 

“ Narkoba menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia, bisa merusak penerus generasi Indonesia yang tentunya sangat merugikan pembangunan karakter bangsa. Oleh karena itu, TNI AL berkomitmen untuk terus memperketat pengawasan perairan,” katanya.

Setelah diamankan seluruh barang bukti dan tersangka akan diserahkan kepada BNNP Kepri untuk penindakan lebih lanjut sesuai aturan yang berlaku di tanah air. Kelima WNA tersebut akan dijerat UU narkotika dengan ancaman pidana mati. 

Di tempat yang sama, Wagub Nyanyang mengatakan pihaknya mengapresiasi TNI AL yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu dan kokain seberat 1,9 ton. 

“Saya mewakili Pemerintah Provinsi Kepri mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat, atas keberhasilan dalam menggagalkan penyelundupan narkotika ini,” kata Wagub Nyanyang.

Penangkapan ini, merupakan bukti komitmen nyata dalam upaya pemberantasan jaringan narkotika yang beroperasi melalui perairan Kepri.

Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri tidak hanya melakukan tindakan penangkapan, tetapi juga melakukan upaya pencegahan dalam menangani peredaran narkotika di wilayah ini.

Salah satu upaya pencegahan yang telah dilakukan adalah dengan mencanangkan program 57 Kelurahan Bersinar (Bersih dari Narkoba), salah satunya di Kampung Aceh, Muka Kuning, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepri.

Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, S.E, M.Tr. Opsia mengatakan penangkapan kali ini berhubungan dengan jaringan internasional.

Laksamana Berkat mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut apakah narkotika tersebut akan diedarkan di Indonesia atau di luar negeri. (ian)

Editor : Patar

Posting Komentar