![]() |
Imigran buka puasa bersama di Halaman Hotel Kolekta di Kawasan Lubuk Baja, Batam, Selasa (4/4/2023) (Fhoto :Parulian/Realitamedia.com) |
By Parulian
BATAM, Realitamedia.com – Bertahun-tahun terkatung-katung di Batam, ratusan imigran asal Timur Tengah mengaku mulai pasrah. Bayangan untuk bisa tinggal di negara ketiga semakin jauh dari harapan. Meski begitu, para imigran tetap menjalankan ibadah puasa dan salah satunya berbuka bersama menjadi ajang merekatkan tali persaudaraan.
Memasuki sore hari pada Selasa (4/4/2023) ratusan imigran dari Timur Tengah ini masih menjalani hari seperti biasa. Bercengkrama dengan sesama imigran menjadi pemandangan lumrah sejak beberapa tahun terakhir di depan Hotel Kolekta yang berada di Kawasan Lubuk Baja, Batam.
Para imigran asal Afganistan, Sudan maupun Afrika tinggal dibilik-bilik hotel yang memang ditunjuk pihak organisasi Internasional for Migran (IOM) sebagai tempat penampungan. Meski berada dalam lokasi yang sama namun para imigran ini sepertinya hanya bergaul sesuai negara asalnya.
Di bulan Ramadhan ini, aktifitas Ramadhan lebih terlihat bagi imigran asal Sudan dan Afrika. Dimana para lelakinya memilih berbuka puasa secara bersama-sama di halaman penampungan. Berbagai hidangan sederhana baik makanan kecil dan minuman mereka sajikan dengan menggelar tikar para imigran ini terlihat ceria saat berbuka puasa.
Sementara bagi imigran asal Irak dan Afganistan lebih memilih berbuka puasa di kamar masing-masing, lalu makanan apakah yang menjadi menu berbuka mereka.
Menurut Ahmed, imigran asal Afganistan menu berbuka mereka adalah roti, meski menyukai masakan Indonesia namun roti tetaplah menjadi menu utama.
Ahmed mengaku sebelumnya ditampung di Kupang, Nusa Tenggara Timur selama 6 tahun, sejak 4 tahun terakhir tinggal di Batam. Kata dia Ramadhan di Indonesia sangat indah.
Aktifitas selama Ramadhan lebih kepada kegiatan mengaji dan mengajarkan anak-anak pengungsi belajar bahasa Inggris. (ian)
Editor : Herry
Posting Komentar