-->

Ads (728x90)

PT Moya Indonesia Sebut Lonjakan Pembayaran Air Disebabkan Tingginya Pemakaian Air dan Sudah Sesuai Dimeteran Konsumen

BATAM, Realitamedia.com – Sejak BP Batam resmi mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Batam yang bekerja sama dengan PT Moya Indonesia pada tanggal 15 November 2020 lalu, banyak pelanggan mengeluh lantaran tagihan airnya melonjak.

Bahkan keluhan lonjakan tagihan air itu sampai ke BP  Batam, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam Binsar Tambunan saat menggelar konfersi pers di Gedung Marketing Center BP Batam pada Kamis (7/1/2021) mempertanyakan kepada PT Moya Indonesia ada pelanggan pemakaiannya hingga 1728 meter atau 176 kubik dan jika dirupiahkan pemakaiannya sebesar Rp 1.512.050,-

Direktur PT Moya Indonesia Area Batam, Sutedi Raharjo yang juga menghadiri konfersi pers tersebut membantah tingginya tagihan air sipelanggan tersebut bukan karena kenaikan tarif air melainkan karena tinggi pemakaian air mereka.

Hal itu diketahui setelah pihaknya turun mengecek meteran si pelanggan dan setelah dicek ternyata ada kebocoran pipa air diinstalasi sipelanggan.

Ia menjelaskan dari 282 804 pelanggan hanya 303 pelanggan yang tagihannya melonjak disebabkan tingginya pemakaian air oleh pelanggan itu sendiri.

Setelah dicek disetiap meteran besarnya pembayaran air seluruh konsumen tersebut sesuai dengan pemakaian di meteran.

Tinggi pembayaran air si pelanggan itu selain disebabkan adanya kebocoran pipa air sipelanggan ada juga disebabkan lantaran pada masa transisi dari PT ATB ke BP Batam, jumlah pemakaian di bulan lalu belum masuk kesistem biling kemudian dimasukkan ke bulan Desember.

Sutedi Raharjo juga menyebutkan bagi pelanggan yang lonjakan pemakaiannya tinggi jika BP Batam menyetujui usul PT Moya Indonesia pelanggan yang tinggi pemakaiannya pembayarannya dapat dicicil. (Man)



Posting Komentar