-->

Ads (728x90)

 

Foto:  Kadis Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, Muhammad Yosli di ruang kerjanya. (Realitamedia, com /James Nababan).

KARIMUN, Realitamedia, com - Sejak akhir tahun 2020 lalu, harga cabe di Karimun naik. Salah satu pemicunya karena faktor cuaca  yang belakangan ini curah hujan sangat tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia termaksud Karimun. 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, Muhammad Yosli saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (13/1/2021) siang. 

Adapun daerah penyangga untuk memenuhi kebutuhan cabe di Karimun berasal dari daerah Selat Panjang dan Tanjung Samak. 

“ Dari Selat Panjang dan Tanjung Samak dan Kundur cabe setiap hari masuknya,” katanya.

Selain dari tiga daerah tersebut, kata Yosli, cabe juga masuk dari daerah Sumbar dan Medan. Dari daerah tersebut cabe masuk seminggu dua kali. 

“ Untuk mengantisipasi kelangkaan di Karimun kita usahakan cabe masuk dari Kundur,” katanya.  

Berdasarkan data Disperindag, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, kenaikan harga mencapai sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. 

“ Kalau saat ini hanya cabe saja yang betul - betul harganya naik,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, Muhammad Yosli mengatakan, pihaknya  sudah mengutarakan kepada Kadis Pertanian untuk panen cabe di Kundur itu agar diutamakan untuk dikirim ke Balai dan tidak dikirim ke luar.

Untuk itu, kata Yosli, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karimun. 

"Yang penting, didaerah mana saja yang panen, distoke sajalah untuk Kabupaten Karimun,” katanya. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun, Muhammad Yosli mengungkapkan bahwa

Ia menyebutkan pihaknya tiap hari melakukan pemantauan di tiga pasar di Kabupaten Karimun untuk meredam, supaya harga cabe  tidak naik.

"Semalam harga cabe merah Rp 68 ribu, sedangkan cabe rawit harganya Rp 85 ribu , harganya benar-benar melonjak, " tuturnya. 

Muhammad Yosli menyebutkan pihaknya akan tetap menekan harga cabe, karena cabe rawit merupakan kebutuhan kita juga.

" Tetapi harga untuk kebutuhan pokok seperti beras, gula, daging dan minyak goreng itu harganya masih normal dan  tidak ada kenaikan, yang naik itu adalah sayuran, cabai dan telur ayam," kata Yosli.

Ia menyebutkan Dinas Pertanian Karimun sudah berjanji untuk memasukkan ke Kabupaten Karimun para petani-petani besar yang berada di Pulau  Kundur yang tergabung dalam wadah bimbingan mereka.

 (Nababan).


Posting Komentar