-->

Ads (728x90)

 

Ketua KKSS Batam : Tiga Poin Diberikan Kepada Kakanwil DJBC Kepri  "Dicopot".



KARIMUN, Realitamedia com ‐  Puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam dan Karimun menggelar Audensi bersama  Forkopimda Karimun, buntut meninggalnya pengusaha kapal asal Batam Haji Permata yang tertembak beberapa waktu lalu.

Acara dibuka oleh Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kepulauan Riau Brigjen RC 

Gumay, dan diikuti ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban dari Kanwil DJBC Khusus Kepri. 

Dalam hal ini, Forkopimda Kabupaten Karimun sangat mengapresiasi sikap dari KKSS dalam menyelesaikan masalah dengan cara audiensi dan silaturahmi.

Pertemuan audensi bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam dan Karimun yang dilaksanakan di

Gedung Patroli  Laut PSO Tanjung Balai Karimun, Kantor Wilayah DJBC Khusus  Kepulauan Riau  ini dihadiri oleh Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto, Kabinda Kepri, Brigjend. Pol. Riza Celvian Gumay. Ketua DPRD Karimun M. Yusuf Sirat, Bupati Karimun Aunur Rafiq, Danlanal TBK Letkol Laut (P) Maswedi, Dandim 0317 TBK, Letkol (Inf)  Denny, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan.


"Saudara kami, warga kami, Tokoh Masyarakat kami, terlepas dari permasalahan hukumnya itu adalah pelanggaran kepabeanan."

ucap Ketua KKSS Kota Batam, Masrur Amin dalam audiensi bersama Forkopimda Karimun di

Gedung Patroli  Laut PSO Tanjung Balai Karimun, Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri, Selasa (19/1/2021).


" Terkait dengan perbuatan yang dilakukan saudara kami, seharusnya pihak bapak bisa menindak, bisa bapak denda , bapak bisa kurung ,bisa bapak adili. Tapi tidak untuk dieksekusi," kata  Masrur Amin.


"Kami tidak terima dan kami meminta segera diusut tuntas siapa pelakunya,siapa pemberi perintah ,siapa yang bertanggung jawab,"tambahnya.


Dikatakannya pihaknya sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Bea Cukai terhadap Korban sebab mereka mengambil tindakan tanpa adanya peringatan melainkan langsung menembak ke arah jantungnya.

Ia menjelaskan ada tiga tuntutan kami yakni, Kanwil DJBC Kepri dicopot, Penanggung jawab dilapangan dicopot dan pelaku di penjarakan.

"Bapak sebagai penanggung jawab itu harus bisa membimbing anak-anaknya, jangan sampai ada malapraktik  di lapangan," tuturnya.

Masrur Amin menjelaskan berbicara di sosmed karena dirinya selalu merespon press release yang disebar dimana mana.

"Kalau itu laporan untuk ke Dirjend, tidak usah menciptakan opini publik disosial media. Sehingga pak haji Permata sudah meninggal terbunuh, dicaci maki oleh nitizen-nitizen," paparnya.

"Jadi, saya minta setelah ini jangan ada konferensi pers, jangan ada press release yang bapak posting di sosial media," pintanya.

Ia menyebutkan akan mempertaruhkan dirinya.

" Mungkin bapak melihat postingan saya di Facebook, nyawa dibayar nyawa,darah dibayar darah.Kami orang Bugis Makassar tidak takut karena tidak pulang sebelum kami berhasil," jelasnya.

Ketua KKSS Kota Batam, Masrur Amin mengungkapkan pihaknya menyerukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC Kepri untuk menyerahkan pelaku pembunuh haji Permata kepada pihak berwajib untuk dilakukan proses hukum dalam waktu 2x24 jam .

"Kalau tidak, pihaknya  akan menyatakan perang dengan Bea Cukai," tegas Masrur Amin.

Seharusnya sebagai pimpinan, katanya,  datang ke Batam. Minta maaf kepada keluarga korban sebagai tanda belasungkawa kepada keluarga korban haji Permata.

Lanjut Masrur , dirinya mempsahkan kejahatan haji Permata penyelundup, mafia preman  terserah. Itupun kita tidak benarkan.

"Tapi ada ranah hukum yang mengatur itu semua. Apapun alasannya, tembak mati tidak bisa dibenarkan,” sambungnya

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Khusus Kepulauan Riau, Agus Yulianto mengatakan siap mencopot jabatannya

apabila terjadi kesalahan anggota dalam prosedur insiden penembakan Haji permata yang menjadi tanggung jawab pimpinan.

" Saya siap untuk dipecat atau dicopot dari jabatannya, apabila benar ada salah prosedur pelanggaran terhadap insiden penembakan itu saya siap di copot dari jabatan ini dan saya siap di pecat,”pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, Haji Permata meninggal dunia setelah kehabisan darah usai tiga butir proyektil peluru milik petugas Bea dan Cukai Tembilahan bersarang didada kirinya.

Insiden penembakan pengusaha itu oleh petugas Bea dan Cukai Tembilahan terjadi di Perairan Sungai Buluh, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir( Nababan)

Posting Komentar