![]()  | 
| Wali Kota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Batam, Herry Sembiring (Foto : Ist/Realitamedia.com) | 
By Parulian
BATAM, Realitamedia.com - Wali Kota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Batam, Herry Sembiring, menyoroti maraknya aktivitas penyelundupan berbagai komoditas barang keluar Batam. Ia mendesak Menteri Keuangan RI untuk mengganti Kepala Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam jika dianggap tidak mampu menanggulangi kasus penyelundupan yang terus terjadi, baik melalui pelabuhan tikus maupun pelabuhan resmi.
“Jika Kepala BC Batam tidak sanggup mengatasi maraknya penyelundupan, maka Menteri Keuangan harus segera menggantinya. Batam adalah daerah perbatasan yang rawan, jadi tidak boleh dibiarkan,” tegas Herry Sembiring, Senin (4/11/2025).
Menurut Herry, berbagai jenis barang kerap diselundupkan keluar Batam, mulai dari ballpress atau pakaian bekas, furnitur seken, minuman beralkohol, sembako terutama beras, hingga rokok ilegal. Ia menilai aparat kerap hanya menangkap pemain kecil, sementara aktor besar di balik bisnis ilegal itu justru lolos dari jerat hukum.
“Kami mendesak agar Bea Cukai tidak hanya menindak pelaku kecil. Bongkar dan ungkap pemain besar yang sesungguhnya mengendalikan penyelundupan dari Batam. Kami yakin pihak BC tahu siapa di balik semua ini,” kata Herry dikutip dari keterangan resminya, Selasa (4/11).
Selain itu, LIRA Batam juga meminta pengetatan pengawasan di seluruh pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus, yang selama ini kerap menjadi jalur favorit penyelundupan lintas negara
Herry juga menyoroti “jalur hijau” yang dinilai menjadi celah penyelundupan karena memungkinkan barang keluar dari Batam tanpa pemeriksaan mendalam.
“Stop jalur hijau! Karena ini salah satu pintu aktivitas penyelundupan. Jalur itu membuat barang keluar tanpa diperiksa, dan itu sangat berisiko bagi pengawasan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebijakan Menteri Keuangan Purbaya yang memberi perhatian khusus terhadap praktik penyelundupan seharusnya dijalankan secara tegas di wilayah Batam
“Batam adalah beranda depan Indonesia. Kalau penyelundupan terus terjadi, maka citra daerah dan kedaulatan ekonomi kita ikut tercoreng,” tutupnya. (ian)
Editor : Patar

Posting Komentar