-->

Ads (728x90)

 

Kepala BP Batam Meninjau Gudang Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Batu Ampar


BATAM, Realitamedia.com - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, H Muhammad Rudi didampingi Deputi IV, Direktur Pelabuhan, Direktur Humas BP Batam dan rombongan kembali meninjau progres target pengerjaan persiapan  gudang bongkar muat peti kemas/kontainer di pelabuhan Batu Ampar, Senin (24/6/2021).

Pada kesempatan itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa kegiatan ini memastikan sesuai janji peninjauan sebelumnya yang mana lokasi gudang A harus sudah bersih and clear.

Ia menyebutkan pengerjaan gudang bongkar muat peti kemas itu sudah hamper selesai. Rudi mengharapkan di daerah tersebut seluruhnya sudah bersih sesuai janji dari pihak Persero.

“ Target kita bahwa di pelabuhan tidak boleh ada gudang-gudang yang tidak sesuai dari pada kegiatan bongkar muat peti kemas itu sendiri. Pelabuhan ini harus betul-betul bersih karena kita ingin menarik investasi," kata Rudi di Dermaga Utara, Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
 
Ia melanjutkan, pelaku usaha jika ingin berinvestasi memasukan barang ke kota Batam, maka fasilitas bongkar muat inilah yang ditanya, apakah sempurna. Maka, dari itu disempurnakan bukan hanya seaway tapi juga crane/alat bongkat muat nya.
 
"Seperti crane sekarang yang kita lihat sudah berumur puluhan tahun (+ - 40 tahun), artinya sudah tidak layak. Dan dalam waktu dekat akan datang Crane baru/modern dari pihak Pelindo II, ini sementara. Kalau punya BP Batam sendiri, untuk mengorder crane, butuh waktu panjang sekitar setahun setengah," ungkapnya.
 
Berikutnya, persiapan sistem yang mana Pebisinis/pelaku usaha butuh efisien waktu. Maka diterapkan sistem Batam Logistic Ecosystem (BLE)  dimana mengikat sistem waktu itu sendiri. Lanjutnya  diberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2021 (Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas), pada bulan Juni ini maka semua aktifitas akan jalan. Jadi, bukan hanya barang konsumsi orang Batam, tapi barang Non/bukan barang konsumsi juga masuk.
 
"Kita siapkan semua ini, jadi tidak ada alasan lagi, tempat tidak ada. sistem waktu kita kondisikan. Semua data akan tergabung jadi satu, jika data masuk ke BP Batam semua akan tahu. Jadi, siapa yang lambat akan ketahuan. Dimana ini perintah dari Menko Perekonomian dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi," tutup Kepala BP Batam, didampingi Deputi IV, Direktur Pelabuhan  beserta rombongan.
 
Di tempat yang sama, Deputi IV Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin menambahkan bahwa kawasan bongkar muat kontainer, luas lahan sekitar 2 hektar di Utara, ujung arah laut 10,4 hektar, total 12,4 hektar.
 
"Target kita di tahun 2024 itu adalah 2 juta teus pertahun, saat ini baru mencari 450.000 teus pertahun. Untuk pembongkaran dengan crane saat ini, 8 teus perjam, dengan crane container baru diharapkan bisa memuat  20 teus perjam," katanya.
 
"Karena barang sudah sampai disini langsung bongkar dan tidak menunggu lagi. Dimana saat ini bisa memakan waktu lima (5) sampai enam (6) jam bahkan satu hari, Jadi kita butuh crane kontainer yang betul-betul bisa menghitung waktu. Contoh, barang masuk pukul 07.00 WIB butuh waktu 2 jam, maka sampai disini barang tersebut harus sudah habis," pungkasnya. (IK/AP)



Posting Komentar