-->

Ads (728x90)

Walikota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah (Fhoto : infolingga.com)

TANJUNG PINANG, infokepri.com – Ribuan masyarakat Tanjung Pinang menyaksikan  perayaan Cap Go Meh 2017 yang dipusatkan di di Jalan Merdeka Kota Lama Tanjungpinang, Sabtu malam (11/2/2017). Perayaan Cap Go Meh 2017 Tidak hanya tak hanya diramaikan oleh warga keturunan tionghoa, tetapi dari seluruh kalangan masyarakat.

Gelaran Cap Go Meh yang ditaja oleh Perhimpunan Tionghoa Tanjungpinang-Kepri, mengusung tema " Kesederhanaan Dalam Kebersamaan ".

Antusias masyarakat Tanjung Pinang sangat tinggi untuk memeriahkan perayaan Cap Go Meh ini terbukti sejak pukul 19.30 Wib, masyarakat sudah memadati wilayah kota lama untuk menikmati beragam pertunjukkan seni dan budaya yang di sajikan pada perayaan penutupan Imlek di Kota Tanjungpinang.

Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, mengatakan cap go meh merupakan bagian tradisi masyarakat tionghoa setelah 15 hari perayaan imlek yang perlu dipertahankan, namun cap go meh bukan hanya festival agama tionghoa, tetapi gelaran tradisi sejak ratusan tahun ini telah menjadi festival budaya yang bisa dinikmati semua orang.

Menurut Lis, gelaran cap go meh jika kita kemas sedemikan rupa, maka akan menjadi destinasi wisata religi di Kota Tanjungpinang, perayaan ini nantinya tidak saja dapat dinikmati oleh masyarakat di Tanjungpinang dan Provinsi Kepri, tetapi saudara mereka yang ada di luar, selain mereka bersilaturahim, cap go meh bisa menjadi objek wisata bagi mereka.

Lis berharap, cap go meh dapat meningkatkan nilai secara ekonomi, termasuk untuk pelaku usaha kecil. Disamping itu perayaan ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanjungpinang." katanya.

Perayaan cap go meh, lanjut Lis, dikenal dengan festival lampion. Pada malam cap go meh, di rumah, di toko dan jalan dipasang lampion dalam tata warna menarik dan bervariasi yang tergantung. Lampion menandakan kesejahteraan hidup bagi seluruh anggota keluarga. 

Keragaman itulah yang dimiliki di Kota Tanjungpinang, dan sampai saat ini rasa toleransi itu tetap terjaga di Kota ini, "Alhamdulillah rasa toleransi sosial dan agama di Kota Tanjungpinang sangat kondusif, masyarakatnya menjunjung tinggi rasa menghargai dan menghormati antar sesama agama, hal inilah yang terus terjaga di Kota ini. Mari sama-sama kita berdoa agar ekonomi Indonesia lebih baik, rasa toleransi beragama tetap terjaga, sehingga perayaan keagamaan dapat dilaksanakan lebih meriah ", ucap Lis 

Safri Saliman, Kepala Kesbangpol Provinsi Kepri yang saat itu mewakili Gubernur Provinsu Kepri, mengatakan perayaan cap go meh dapat mengenalkan budaya yang ada di Provinsi Kepri. Kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian di provinsi kepri, terutama dalam bidang kepariwisataan, karena itulah, diharapkan acara ini dapat diadakan bergilir di setiap daerah di Provinsi Kepri," tuturnya 

Sementara itu, Beni Suandi DPC Inti Tanjungpinang, menjelaskan perayaan cap go meh yang kita laksanakan setiap tahun ini menampilkan beragam kesenian dan budaya di Tanjungpinang, dimulai dari parade budaya barongsai dan naga, tarian dari komunitas sanggar seni, hingga pertunjukkan wushu yang bisa dinikmati bersama oleh masyarakat di Tanjungpinang-Provinsi Kepri.

Puncak perayaan hari cap go meh pada malam itu ditandai dengan penembakan kembang api secara simbolis oleh Walikota, didampingi tokoh masyarakat tionghoa, serta unsur pimpinan FKPD.

(ma)