BATAM,
Infolingga.com
– Bright PLN Batam telah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 45,4% .
Kenaikan TDL ini ditolak oleh masyarakat Batam, sikap menolak TDL dilakukan
oleh ratusan masyarakat Batam yang tergabung dalam Ormas dan LSM dengan menggelar
aksi demo di kantor Walikota Batam, jalan Engku Putri Batam Centre, Senin
(17/4/2017).
Kenaikan TDL PLN Batam tersebut
telah disetujui oleh gubernur Kepri, Nurdin Basirun melalui Peraturan Gubernur
nomor 21 tahun 2017 tentang kenaikan tarif listrik.
Meskipun Bright PLN Batam telah
memiliki payung hukum untuk menaikkan TDL tersebut, para pendemo tidak peduli
mereka menyampaikan aspirasinya di depan kantor walikota Batam.
Para pendemo hanya bisa menyampaikan
aspirasinya di depan pintu gerbang kantor Walikota Batam lantaran ratusan
anggota polisi diturunkan dari unit
shabara Polda Kepri, Polresta Barelang, dan Polsek dan Polresta Barelang memasang
pagar kawat duri di depan kantor walikota Batam dan menyiapkan dua unit mobil
water canon.
“Masyarakat Batam saat ini banyak
pengangguran seharusnya Bright PLN Batam tidak menaikan tariff dasar listrik dan
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun tidak seharusnya menyetujuinya dengan mengeluarkan Pergub nomor
21 tahun 2017,” kata seorang koordinator dalam orasinya.
Sebelum menaikkan tarif dasar listrik
sebesar 45,4%, katanya, Bright PLN Batam seharunya terlebih dahulu memikirkan bagaimana nasib
masyarakat kota Batam yang saat ini banyak pengangguran.
Para pendemo berteriak untuk bertemu
dengan walikota Batam, M Rudi SE.
Ditengah aksi demo mulai memanas walikota
Batam M Rudi SE datang menemui mereka. Kedatangan Wako Batam ini membuat suasana pendemo
kembali sejuk. Rudi mengakui bahwa secara pribadi menolak kenaikan tarif dasar
listrik PLN Batam.
“Saya juga menolak kenaikan tarif listik
PLN Batam ini,” kata Rudi.
“Percayalah seluruh aspirasi bapak dan ibu sekalian akan kami sampaikan kepada bapak gubernur Kepri, Nurdin Basiun yang lagi menggelar pertemuan dengan Kajagung di kantor walikota Batam,” kata Rudi.
Namun para pendemo mendesak walikota Batam, Rudi agar menyuruh gubernur Kepri, Nurdin Basirun untuk turun dan menemui para pendemo.
"Kami ingin bertemu dengan Gubernur Kepri. Kami kecewa dengan kebijakan ini. Kalau tidak turun, kami yang akan masuk," teriak para pendemo.
Mendengar permintaan pendemo walikota Batam, Rudi SE langsung kembali naik ke kantor walikota Batam untuk menemui gubernur Kepri, Nurdin Basirun. (IK/Jhn)
Social Link