-->

Ads (728x90)



Gubernur Kepri, Nurdin Basirun Pimpinan Peremuan Dengan Masyarakat Batam (Fhoto : infolingga.com)

BATAM, Infolingga.com –Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan bahwa ia menyetujui kenaikan tarif listrik PLN Batam berdasarkan hasil survey lembaga yang resmi. Ia mengharapkan agar masyarakat Batam tetap tentram dan jangan gampang terprovokasi supaya Batam tetap kondusif.

“Kami akan evaluasi Pergub nomor 21 tahun 2017 tentang kenaikan tariff listrik,” kata Gubernur Kepri saat menggelar pertemuan dengan masyarakat Batam di Graha Kepri, Batam Centre, Jumat (21/4/2017).

Nurdin Basirun membantah tudingan sebagian masyarakat yang menyebutkan bahwa Pergub itu dikeluarkan untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan kelompok melainkan agar listrik di Batam tetap sehat.

Sementara itu, Direktur Umum Bright PLN Batam, Dadan Kurnia Di Putra membantah bahwa tudingan masyarakat Batam yang menyebutkan bahwa Bright PLN Batam menaikkan tarif listrik agar keuntungannya dapat digunakan untuk ekspansi usaha.

“Ekspansi usaha itu dananya sebagian besar dari pusat pak,” kata Dada.
Bahkan Dadan sampai bersumpah mengatakan bahwa kenaikan tarif listrik itu berdasarkan analisa audit lembaga resmi. "Demi Allah,,, kenaikan tariff listrik itu berdasarkan hasil audit lembaga resmi, apa yang kami sampaikan harga permeternya menjadi Rp 1300 itu berdasarkan hasil audit, saya siap dilaknat oleh Allah kalau saya berkata bohong,”kata Dadan dengan tegas.

Kami selalu mencoba supaya PLN di Batam selalu sehat lantaran. PT PLN diberi tugas untuk menyediakan 35 ribu megawatt listrik, oleh Holding PLN ia diberi tugas untuk membangun 500 megawatt untuk dijual di 8 pulau.

“Kita (Bright PLN Batam) tidak punya uang oleh pusat hanya member bantuan sedikit sekali dana pembangunan jaringan listrik itu lebih besar berasal dari pinjam Bank Exim Canada dan Bank Exxim Hongraria sebesar 450 juta US dolar,” tegas Dadan.
Batam tidak akan sanggup bayarnya lantaran di Batam hanya 350 megawat atau seluruhnya 500 megawatt

“Saya cuma jual listrik sebesar 500 megawatt, jadi mana sanggup bayarnya itu,” jelas Dadan.
Jadi intinya, kata Dadan, Bright PLN Batam tidak berbohong mengatakan selalu rugi dan meminta menaikkan tarif listrik Batam. (IK/tim)