-->

Ads (728x90)

 
Kapal Wisata Zahro Express berlabuh, kondisinya gosong. (Ibnu Hariyanto/detikcom)

JAKARTA, infolingga.com - Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati mengimbau keluarga korban KM Zahro Express mendatangi rumah sakit. Imbauan itu diberikan untuk mempermudah proses identifikasi korban yang sudah 100 persen terbakar.

"Kondisi korban sendiri yang sudah terbakar hangus, jadi cukup banyak, memang secara visual tidak bisa dilihat atau tidak bisa diidentifikasi," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017).

Musyafak mengatakan pihak rumah sakit sudah menerima 17 keluarga yang melaporkan kehilangan dalam musibah itu. Dari 17 keluarga itu, ada 31 orang yang dilaporkan dicari kepastiannya.

"Sampai saat ini kita belum lakukan pencocokan atau rekonsiliasi, nanti siang atau sore ini. Kita menunggu data dari antemortem. Banyak keluarga yang kemarin datang belum bawa berkas data," tutur Musyafak.

"Karena kami harapkan yang datang ke sini yang ada hubungan langsung dengan darah. Apakah orang tua, suami, istri, atau anak," sambungnya.

Menurut Musyafak, selain untuk menanyakan informasi detail mengenai korban yang tengah dicari, kedatangan keluarga dengan hubungan darah dapat memastikan properti yang dikenakan korban sebelum pergi hingga pengambilan sampel DNA. Keluarga yang datang juga diharapkan membawa sejumlah data pendukung.

"Harapan kami adalah, untuk mempermudah proses identifikasi yang diharapkan dapat dibawa dari pihak keluarga, pertama, medical record dari gigi, kalau korban pernah periksa ke dokter gigi, minta datanya. Kedua, data kalau ada contoh sidik jari, misalnya fotokopi KTP dan sebagainya. Ketiga, diharapkan kehadiran keluarga yang ada hubungan darah," urai Musyafak.

(detik.com)