-->

Ads (728x90)

 
Foto: Baban Gandapurnama/detikcom

BANDUNG, infolingga.com - Hasbi Adelio Ramadan menyaksikan langsung proses pemakaman kakeknya, Masduki Mangkudisastra (75). Bocah lelaki berusia tujuh tahun tersebut ikut menaburkan bunga usai jenazah Masduki masuk liang lahat di TPU Cikutra, Kota Bandung. Lalu seorang pria dewasa berkopiah putih mendekap erat tubuh mungil Adelio.

Adelio merupakan korban selamat dalam insiden terbakarnya Zahro Ekpress di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi (1/1). Kejadian maut ini merenggut nyawa Masduki yang tenggelam di laut.

Selain Adelio, kedua orang tuanya, Irna Winartin dan Zainal Arifin, berhasil menyelamatkan diri. Begitupun kondisi dua kakaknya, Dinandra Arsy dan Kiflano Hazman. Sedangkan nasib Otih Sugiati, nenek Adelio, belum diketahui.

Rombongan satu keluarga berjumlah tujuh orang asal Kota Bandung ini menumpangi kapal Zahro Ekpress untuk wisata ke Pulau Tidung. Mereka sudah jauh hari merencanakan liburan tahun baru di Pulau Tidung.

Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi terbakar hebat saat berlayar. Adelio masih mengingat sepenggal gambaran suasana kepanikan para penumpang kapal sewaktu api berkobar.

"Waktu itu aku lihat api besar dari pintu belakang," ucap Adelio berkaus lengan pendek dan celana panjang abu-abu di TPU Cikutra, Kota Bandung, Senin (2/1/2017).

Masduki dan rombongan keluarganya turut kalut. Api terus menjalar. Mereka dan penumpang lainnya berlarian kalang kabut.

"Aku kaget. Lalu lari, tapi jatuh karena kena api di punggung, tangan dan rambut," tutur Adelio sambil jari telunjuk kanannya menunjuk bagian punggung.

Sejak awal berada di kapal, Adelio sudah menggunakan rompi pelampung. Lantaran situasi makin panik, Adelio bersama ayahnya, Zainal, menceburkan diri ke laut.

"Banyak juga (penumpang) loncat. Aku pun sama ayah ikut loncat. Aku pakai pelampung," kata Adelio sambil menatap kuburan Masduki.

Adelio sempat melihat ibunya, Irna, mencari rompi pelampung. "Ibu balik lagi mengambil pelampung, tapi kena api. Ibu luka bakar," tutur bocah kelas satu SD ini.

Setelah nyebur ke laut, tidak lama kemudian bala bantuan berdatangan. "Ada beberapa kapal datang untuk menolong kami," ucap Adelio.

(detik.com)