Kapal pompong penyedot pasir di Meral, Rabu (17/9) (James /Realitamedia.com)
By James
KARIMUN, Realitamedia.com – Pulau kecil yang tenang di wilayah Meral, Kabupaten Karimun menjadi hiruk pikuk, suara gemuruh mesin pompong penyedot pasir laut yang mengeruk isi di dalam laut sekitar pulau tersebut.
Kapal pompong tersebut dengan serakahnya menyedot pasir, benda mati dan seluruh mahkluk hidup yang ada di dalamnya. Semua diangkut ke kapal tongkang yang sudah menunggu.
Menanggapi hal tersebut, LSM Kepri Hijau Cemerlang, Jantro Butar Butar mengatakan hal tersebut gambaran nyata sebagian kecil warga negara Indonesia yang sedang melakukan eksploitasi tanah airnya demi kepentingan pribadi.
Mereka tidak mempedulikan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkannya. Dampak langsung dari kerusakan ini paling dirasakan oleh masyarakat pesisir yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
![]() |
LSM Kepri Hijau Cemerlang, Jantro Butar Butar (James/Realitamedia.com) |
Jantro Butar Butar juga menyoroti bahwa saat ini pompong-pompong yang berjumlah delapan unit untuk menyedot pasir laut di wilayah Meral sedang melakukan pengurusan perpanjangan kuota sementara, sebab kuota sebelumnya telah habis.
“ Dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan pasir ini adalah hilangnya pulau-pulau kecil,” kata Jantro, Rabu (17/9/2025).
Jika pulau-pulau kecil tersebut hilang maka akan dapat mengubah sistem perairan laut di Indonesia.
"Penambangan pasir tidak mendatangkan kesejahteraan, yang ada justru kerusakan ekosistem pesisir, dan tenggelamnya sejumlah pulau kecil,” ungkap Jantro.
Salah satu pekerja penambang pasir berinisial R kepada wartawan mengatakan kuota mereka sudah habis dan saat ini tidak melakukan aktifitas.
" Kami sedang mengurus permohonan penambahan kuota sementara bang,” katanya saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya. (Jam)
Editor : Patar
Posting Komentar