 |
| Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KLHK, Kesuma Wijaya, S. Hut (Parulia/Realitamedia.com) |
By Parulian
BATAM, Realitamedia.com - Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KLHK, Kesuma Wijaya, S. Hut ikut turun melakukan penanaman bibit pohon yang dilakukan oleh Kelompok Tani Harapan Sukses bersama warga Tanjung Riau, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Manggala Agni, Pencinta Panjat Tebing dan anggota Pramuka Saka Pariwisata.
Penanaman bibit pohon ini dilakukan di hutan wisata Puncak Beliung Tanjung Riau, yang berada di atas waduk Sei Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (23/2).
Hutan wisata ini, dikelola oleh Kelompok Tani Harapan Sukses dan penghijauan ini dilakukan sebagai reboisasi setelah terjadi kebakaran hebat beberapa minggu lalu.
Kesuma Wijaya.
“ Kami mengapresiasi Kelompok Tani Harapan Sukses yang telah melakukan penanaman pohon di hutan wisata Puncak Beliung Tanjung Riau,” katanya.
Penanaman bibit pohon ini dilakukan di hutan wisata Puncak Beliung Tanjung Riau, yang berada di atas waduk Sei Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (23/2).
Hutan wisata ini, dikelola oleh Kelompok Tani Harapan Sukses dan penghijauan ini dilakukan sebagai reboisasi setelah terjadi kebakaran hebat beberapa minggu lalu.
Kesuma Wijaya.
“ Kami mengapresiasi Kelompok Tani Harapan Sukses yang telah melakukan penanaman pohon di hutan wisata Puncak Beliung Tanjung Riau,” katanya.
Kesuma Wijaya berharap penanaman bibit pohon ini dapat mengubah ekologi system hutan serta dapat menambah keanekaragaman hayati dan menambah nilai jual dalam ragam ekowisata.
Adapun jenis bibit yang ditanam adalah Multipurpose Tree Species (MPTS) yang memiliki beragam fungsi seperti menghasilkan buah-buahan, dedaunan untuk pakan ternak, ranting dan dahannya untuk kayu bakar, serta fungsi-fungsi lainnya.
Ia juga berharap agar di dalam diri setiap warga negara harus tertanam untuk menjaga alam, menjaga lingkungan dan menjaga hutan. Menurutnya tidak perlu diberikan imbauan.
“ Imbauan itu hanya diberikan sebagai tanda, jika signal-signal itu tidak ditangkap oleh kita sebagai warga negara, iya artinya ada apa dengan warga negara yang masuk dalam kawasan hutan itu,” katanya. (ian)
Editor : Patar
Posting Komentar