-->

Ads (728x90)

Share Artikel ini | Redaksi News Jumat, Februari 21, 2025 A+ A- Print Email
Sejak Awal Januari Hingga Saat Ini Harga Santan Kelapa Masih Tinggi
Pedagang santan kelapa di Pasar Sagulung (Parulian/Realitamedia.com)

By Parulian

BATAM, Realitamedia.com
– Sejak awal Januari 2025 lalu, hingga saat ini harga santan kelapa masih tinggi. Harganya naik 2 kali lipat dari harga biasa, dari Rp 22 ribu menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram.

“ Biasanya kami menjual santan kelapa Rp 22 ribu tapi sekarang Rp 35 ribu bahkan kadang Rp 40 ribu perkilogramnya,” kata Lasma salah seorang pedagang di Pasar Sagulung , Jumat (21/2).

Tingginya harga santan kelapa disebabkan adanya perubahan system pembelian kelapa yang dilakukan oleh pedagang pengumpul. Semula pedagang membeli kelapa perbiji, kini dilakukan dengan system timbang.

“ Dulu kami membeli kelapa perbiji dan ukurannya yang besar dan yang kecil dipisah, tapi sekarang jika membeli kelapa sudah ditimbang mas, ukuran kelapa yang kecil dan yang besar disamakan dan harganya Rp 8 ribu perkilogram,” katanya.

Selain sistem penjualan kelapa yang berubah, pasokan kelapa dari Kepri seperti dari Batam dan Kabupaten Natuna serta kabupaten lainnya juga masih kurang. Ditambah lagi banyak petani kelapa mengekspor kelapanya ke luar negeri.

“ Akibat banyak kelapa yang diekspor, maka pasokan kelapa di Batam kurang dan terpaksa dipasok dari Provinsi Riau seperti dari Rengat dan Pulau Guntung,” katanya.

Selain harganya tinggi, pasokan kelapa sering kurang dan membuat pelanggannya sering kecewa khususnya pelaku usaha kuliner dan rumah makan.

Seperti yang disampaikan oleh Joko salah seorang pemilik warung makan di Sagulung. Ia mengakui sangat merasakan dampak besar dari kenaikan harga santan. Karena harga santan tinggi dan kerap kosong, ia mengurangi penggunaan santan dalam resep masakannya.

"Iya mahal bang. Sejak pergantian tahun, awal Januari 2025 kemarin harga kelapa mahal dan pasokannya kurang, mengakibatkan harga santan melambung, " katanya.

Tidak hanya pelaku usaha, ibu rumah tangga juga mengeluhkan kondisi ini. "Memang santan kemasan tersedia, tapi harganya lebih mahal dan rasanya tidak sama dengan santan segar mas,  kata Joko menyampaikan keluhan seorang ibu rumah tangga yang merupakan pelanggannya.

Joko bersama warga lainnya berharap Pemko Batam untuk turun ke lapangan dan melakukan kebijakan agar harga santan dapat kembali normal. Tingginya harga santan kelapa dikwatirkan dapat mengakibatkan terjadinya inflasi. (ian)


Editor : Patar

Posting Komentar