-->

Ads (728x90)

PT Timah Tbk Wilayah Operasi Kepri dan Riau,  melakukan penghijauan dengan cara penanaman pohon mangrove sebanyak 2000 batang pohon di Desa Pongkar Kecamatan Tebing. Foto /Realitamedia com (Jam) 

KARIMUN, Realitamedia com
- PT Timah Tbk Wilayah Operasi Kepri dan Riau, dipenghujung tahun 2021 ini kembali melakukan penghijauan dengan cara penanaman pohon mangrove sebanyak 2000 batang pohon di Desa Pongkar Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. 

General Manager wilayah operasi Kepri dan Riau PT Timah Tbk, Ebbi Wibisana mengatakan, selama tahun 2021 ini pihaknya telah melakukan penanaman pohon mangrove sebanyak 5000 batang lebih diwilayah kabupaten Karimun termasuk di pulau Kundur.

'' Penanaman pohon mangrove bertujuan untuk penghijauan hutan mangrove diwilayah operasi PT Timah Tbk,ucapnya usai melakukan pengamanan mangrove, Kamis (30/12 /2021). 

Di Pongkar maupun di Kundur juga telah dilaksanakan. Dan, kita ada target untuk penghijauan diwilayah operasi PT Timah Tbk,'' terangnya.

Ia mengatakan bahwa mangrove merupakan salah satu ekosistem esensial di dunia yang mendukung sektor perikanan, mengurangi erosi pantai, banjir, menjaga kualitas air pesisir, konservasi keanekaragaman hayati, penyimpanan karbon dan menyediakan bahan-bahan alami penting, ungkap General Manager wilayah operasi Kepri dan Riau PT Timah Tbk. Dan, menyediakan bahan-bahan alami penting dan menjadi sumber mata pencaharian bagi jutaan orang, ungkap Ebbi. 

'' Pohon mangrove tumbuh di 124 negara tropik dan subtropik dengan luas mangrove di dunia sekitar 15,2 juta hektar. Nah, di Indonesia bersama dengan empat negara lainnya Australia, Brazil, Nigeria dan Mexico mewakili 48 perse dari luas hutan mangrove dunia. Dimana, ekosistem mangrove tersebut berada di 257 kabupaten/kota termasuk di kabupaten Karimun,'' papar Ebbi 


Masih kata  Ebbi Wibisana lagi, kerusakan ekosistem mangrove tersebut disebabkan antara lain oleh adanya konversi lahan mangrove menjadi penggunaan lain, illegal logging, hama dan penyakir, pencemaran dan perluasan tambak serta prakte budidaya yang tidak berkelanjutan. 

Hal ini telah menyebabkan deforestasi ekosistem pesisir, penurunan kualitas air dan polusi.

'' Nah, faktanya menunjukkan bahwa sekitar 5 persen sampai dengan 6 persen hutan mangrove Indonesia hilang atau rusak setiap tahunnya. Sehingga, akan berdampak perubahan lingkungan yang mendorong peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang berdampak terhadap perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia,'' terangnya.

Maka dengan demikian, pihaknya melakukan penanaman pohon mangrove di desa Pongkar sebanyak 2000 bibit jenis rhizophora sp (buah propagul) dan program penanaman mangroove ini juga untuk memenuhi unsur dalam kreteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) tentang perlindungan keanekaragaman hayati sesuai Permen LHK no 1 tahun 2021 dan kerangka pencapaian SDG (sustainable development goals) atau TPB (tujuan pembangunan berkelanjutan) tentang penanganan perubahan iklim.

'' Kita salah satu BUMN telah mengalokasikan 10 persen dari dana CSR untuk kegiatan penanaman pohon termasuk rehabilitasi mangrove,'' ucapnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun M Yosli memberikan apresiasi kepada PT Timah Tbk Wilayah Operasi Kepri dan Riau yang melakukan penanaman pohon mangrove sebagai penahan abrasi pantai. Dan, diharapkan kepada pihak-pihak perusahaan swasta, BUMN lainnya bisa melakukan penanaman pohon mangrove lagi, katanya. 

'' Masih banyak untuk penanam pohon mangrove. Selama ini, PT Timah Tbk Wilayah Operasi Kepri dan Riau sudah banyak memberikan kontribusi kepada Pemerintah kabupaten Karimun,'' katanya.( Jam )

Posting Komentar