-->

Ads (728x90)

Tingkatkan Pendapatan, BP Batam Akan Kembangkan Cargo di Bandara Hang Nadim Batam


BATAM, Realitamedia.com – Berdasarkan hasil kajian Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA), pendapat di Bandara Hang Nadim Batam dari penumpang tidak memiliki peluang yang tinggi.

“Pendapatan kita dari konteks penumpang di bandar udara Hang Nadim Batam titik recovarinya menuju pada tahun 2023 dan untuk tahun 2021 hingga 2022 presennya masih tinggi,” kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara Teknologi Informasi dan Komunikasi (BUBU TIK) Amran saat menggelar Coffee Morning dengan awak media yang berthemakan Capaian Tahun 2020 dan Pengenalan Program Tahun 2021 yang digelar BP Batam di Gedung Marketing BP Batam, Batam Centre, Batam, Rabu (10/2/2021).

Ia mengakui dari jumlah penumpang untuk meningkatkan pendapatan di Bandara Hang Nadim tidak memiliki peluang dan peluang untuk meningkatkan pendapatan hanya dari logistiknya yakni dari Cargo.

“ Baik itu Cargo Domestik maupun Cargo Internasional dan saat ini kami bersama pihak-pihak yang bersangkutan sedang melakukan diskusi bagaimana meningkatkan pendapatan dari Cargo,” katanya.

Tahun 2020 lalu akibat  pandemic Covid-19, katanya, industri penerbangan sangat terpukul jika dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya, seperti pada tahun 2016 terdata 48 ribu penerbangan, dan tahun 2020 hanya terdata 24 ribu penerbangan, dimana per-harinya terdapat 60 fligt/penerbangan.

 "Hari ini, 50 sampai 55 fligt. Ini mencerminkan maskapai itu sedang dilanda kesusahan, dimana pesawat sekarang banyak di darat dari pada di udara," katanya.

Dari traffic penumpang, lanjutnya, juga mengalami penurunan drastis, sebelumnya pada tahun 2017 terdapat 6 juta penumpang, tahun 2019 terdapat 4,5 juta penumpang dan tahun 2020 mengalami penurunan lagi yakni sekitar 2.400 ribu penumpang.

Mengenai fasilitas infrastruktur, Amran menyebutkan dari segi usia, Bandara Hang Nadim Batam usianya saat ini hampir 27 tahun.

“ Dari usia tersebut memaknai seperti apa kondisi Bandara Hang Nadim Batam saat ini,” katanya.

Ia mengakui jika bercermin dari Bandar udara di Singapura, Bandara Hang Nadim Batam tidak bisa menjadi kompetitornya.

“ Namun kita bisa mendapat tumpahannya atau luberannya yang sudah tentu dengan cara-cara tertentu,” katanya.

Ia menyebutkan bandara Changi - Singapura, delapan kali berturut-turut menjadi bandara terbaik di dunia, terdapat 80 maskapai international terbang dan mendarat, terdapat 750 fligt per-hari, dan sekitar 70 juta penumpang pertahunnya. 

“ Kita akan mencontohnya dengan melihat praktek yang mereka lakukan, bagaimana Singapura  mengelola bandaranya," pungasknya. 

Ia juga menyebutkan untuk menjaga keselamatan di bandara pihaknya selalu mengikuti regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO) salah satu organisasi dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk urusan penerbangan sipil dunia.

“ Dalam pengelolaan bandar udara harus memberikan pelayanan prima yang memenuhi standar keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jasa kebandarudaraan, dan tidak menggunakaan peraturan untuk mengendalikan suatu kelompok, lembaga/organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu,” katanya.


 (Man) 


Posting Komentar