-->

Ads (728x90)

Dua Perusahaan HTI Sosialisasikan Pembangunan RKT 2021 Dibeberapa Desa di Kecamatan Talang Muandau


BENGKALIS, Realitamedia.com - Dua perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yakni, PT. Arara Abadi Distrik Duri II dan PT. Riau Abadi Lestari (RAL) Unit Tasik Serai, menggelar sosialisasi pembangunan HTI Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2021 kepada sejumlah desa, yang dipusatkan di Aula desa Serai Wangi kecamatan Talang Muandau, kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (16/2/2021).

Acara sosialisasi itu dihadiri enam kepala desa yang berada diseputaran perusahaan, yakni, desa Serai Wangi, Tasik Serai, Tasik Serai Barat, Beringin, Melibur dan Tasik Serai Timur, sejumlah tokoh masyarakat, unsur BPD serta sejumlah tokoh perempuan.

Selain itu, sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat yang hadir diacara sosialisasi tersebut, juga tampak hadir perwakilan polsek Pinggir yang dihadiri Bhabinkamtibmas setempat dan kasi Trantip selaku perwakilan kecamatan Talang Muandau. Sejumlah peserta  sosialalisasi tersebut juga mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Distrik Duri II PT. Arara Abadi yakni, Deni Alfiyan melalui Humas Sudarta yang didampingi humas CD Sutrisno kepada wartawan menjelaskan, kegiatan sosialisasi tersebut merupakan kegiatan rutin yang digelar disetiap tahunnya.

"Intinya pihak kita menjelaskan dan mensosialisasikan visi dan misi perusahaan tentang rencana penebangan, rencana tanam, kawasan hutan lindung yang intinya menyangkut pada perusahaan," jelas Sutrisno.

Masih kata Sutrisno, selain soasialisasi tentang rencana kerja tersebut, pihak perusahaan HTI itu juga memaparkan tentang program bantuan atau yang dikenal dengan program  Corporite Social Responsibility (CSR) perusahaan pada desa desa yang berada diseputaran perusahaan tersebut.

"Tujuannya agar perusahaan menyampaikan apa apa yang menjadi tanggung jawab perusahaan kepada desa sekitarnya," jelasnya.

Terkait sosialisasi itu, kepala desa Serai Wangi yakni, Amri Rambe memberi tanggapan. Dijelaskan kades, secara garis besar sosialisasi tersebut bagus, namun implementasinya masih kurang diterapkan. Kades tersebut juga menanggapi sosialisasi tersebut didua sisi yakni, sisi positif dan sisi negatif.

"Sisi positifnya anggaran CSR ada, namun kurang terbuka, sebab kita kurang mengetahui berapa nominalnya, dan tealisasinya kita belum tau kedepannya.

Sisi negatifnya, apa yang menjadi harapan dari masyarakat mengnai tapal batas hingga kini balum terjawab oleh pihak perusahaan," jelas kades Serai Wangi.

Kades Tasik Serai Barat yakni, Syafaruddin juga memberi tanggapan tentang sosialisasi tersebut. Kades tersebut berharap, agar peta kerja pihak perusahaan nantinya juga harus terpampang dikantor kecamatan Talang Muandau.

" Masalah tapal batas dengan pihak perusahaan semua kepala desa sepakat tidak mau menanda tangani sebelum turun kelapangan bersama, karena semua kepala desa minta dari perusahaan jangan ada yang ditutupi masalah tapal batas. Kita juga minta Areal kerja perusahaan HTI harus ada terpampang dikecamatan Talang Muandau," ujarnya. (Bcn)


Posting Komentar