-->

Ads (728x90)

Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Provinsi Kepri, Mahasiswa Minta Jangan Siksa Masyarakat
Ratusan Mahasiswa Saat Menggelar Aksi Damai di Depan Kantor DPRD Provinsi Kepri di Dompak, Senin (11/4/2022) (Fhoto : Muhammad Ripai)



TANJUNGINANG, Realitamedia.com
- Ratusan Mahasiswa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Senin, (11/4/2022).

Aksi Unjuk rasa tersebut digelar oleh beberapa fakultas dari Universitas yang ada di Kota Tanjungpinang khususnya mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Pantauan di lapangan, ratusan pendemo datangi Kantor DPRD Provinsi Kepri untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Agus Rianda, salah seorang mahasiswa UMRAH mengatakan, kegiatan aksi damai ini dilakukan secara nasional, termaksud di Ibukota Negara di Jakarta  juga melakukan aksi damai.

"Banyak yang mau kami sampaikan kepada  DPRD  bang. Kami harap aspirasi kami ini dapat didengar oleh bapak Presiden Republik Indonesia," kata Rianda.

Adapun poin penting dalam aksi demo tersebut, yaitu


1. Menuntut dan mendesak akan ketegasan dan penjelasan dari Presiden Republik Indonesia, DPR RI dan khususnya DPRD Kota Batam untuk menolak penundaan Pemilu 2024, yang mana hal tersebut telah melanggar dan melecehkan konstitusi negara.

2. Menolak amandemen UUD 1945 yang ke 5 kali.

3. Mendesak dan menuntut Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Perdagangan untuk menstabilkan harga bahan pokok di masyarakat, dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

4. Menolak kenaikan BBM.

5. Mendesak dan menuntut Presiden Republik Indonesia untuk melakukan penundaan dan pengkajian ulang mengenai UU IKN, yang mana kebijakan tersebut akan mengalami dampak buruk dari segi hukum, politik, lingkungan dan sosial serta dinilai sangat terburu-buru. Dimana UU ini dibuat dalam waktu 43 hari (07 Desember - 18 Januari 2022), terdiri dari 11 Bab dan 44 Pasal.

Para mahasiswa melakukan aksi damai ini dengan tertib dan berjalan lancar. Usai menyampaikan aspirasinya para mahasiswapun merasa puas dan berharap pemerintah tidak lagi menyiksa masyarakat. (Pai)

Posting Komentar