Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Natuna, Hikmat Aliansyah, mengungkapkan bahwa untuk mempercepat penanganan stunting, Pemkab telah membentuk Tim Percepatan Penanganan Stunting yang diketuai oleh Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rodhial Huda.
“Tim ini langsung dipimpin oleh Wabup Rodhial Huda,” ujar Hikmat saat diwawancarai pada Rabu, 25 September 2024.
Hikmat menjelaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya dilakukan oleh Dinkes, melainkan melibatkan berbagai sektor terkait.
Menurutnya, intervensi dari Dinas Kesehatan hanya menyumbang 30 persen dari upaya keseluruhan, sementara 70 persen sisanya berasal dari lintas sektoral.
Pegawai Puskesmas saat menimbang dan mengukur tinggi seorang balita (Ist/Budi) |
“Di sektor kesehatan, kita fokus pada intervensi spesifik, sementara lintas sektoral lebih banyak pada intervensi sensitif,” jelas Hikmat.
Terkait perkembangan kasus stunting di Natuna, Hikmat menyebut angka prevalensi saat ini berada di 12 persen. Meski fluktuatif, angka tersebut terus menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penanganan stunting di Natuna melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk DP3AP2KB, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), serta Kementerian Agama (Kemenag).
"Upaya yang kita lakukan antara lain pemberian makanan tambahan untuk balita, pemberian tablet penambah darah untuk remaja SMP dan SMA, pemeriksaan ibu hamil, serta penimbangan balita di Posyandu setiap bulan," ungkap Hikmat.
Selain itu, Dinkes Natuna juga bekerja sama dengan Puskesmas serta kader Posyandu di setiap desa dan kecamatan dalam menangani stunting.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Pemkab Natuna berharap angka stunting dapat terus ditekan dan kualitas hidup masyarakat meningkat. (Bu)
Editor : Patar
Posting Komentar