WBP Lapas Batam Ikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Kepala Imigrasi Batam Hajar Aswad didampingi Kalapas Kelas II A Batam, Yugo Indra Wicaksi memberikan penyuluhan pembuatan eco enzim, Selasa (4/3) (Ist/Parulian).

By Parulian
BATAM, Realitamedia.com – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik  dengan menggunakan metode eco enzim di Lapas Batam, Selasa (4/3).

Materi pembuatan pupuk organik ini disampaikan oleh Kepala Imigrasi Batam Hajar Aswad didampingi Kalapas Kelas II A Batam, Yugo Indra Wicaksi.

Disela-sela kegiatan, Kalapas Batam kepada wartawan mengatakan Kepala Imigrasi (Kakanim) melakukan penyuluh pertanian untuk perkebunan dengan menerapkan eco enzim dan ia sudah berhasil melakukan penyuluhan dibeberapa tempat. 

“ Tetapi Kepala Imigrasi bukanlah seorang penyuluh,” katanya. 

Sejak Lapas Batam berdiri, ini yang pertama kali Kakanim melakukan penyuluhan pertanian.

“ Saya ucapkan kepada bapak Kakanim semoga jadi amal jariah. Hal ini juga sejalan dengan program akselerasi menteri yaitu ketahanan pangan," kata Yugo Indra Wicaksi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kakanim Batam Hajar Aswad dengan memaparkan terkait eco enzim yang fokus utama memanfaatkan barang bekas makan yang dapat mudah didapatkan.

"Kegiatan ini memiliki maknanya sangat besar yaitu menjalani silahturahmi antara Pemasyarakatan dan Imigrasi karena satu induk atau kementerian. Saya bukan penyuluh pertanian, namun saya punya hobi dan pengalaman langsung dalam bercocok tanam dari bibit hingga berbuah saya lakukan dengan tangan sendiri," kata Hajar Aswad.

Dalam pemaparannya, Hajar Aswad menjelaskan bahwa pembuatan eco enzim harus terdiri dari minimal 5 jenis, semakin banyak enzimnya akan semakin baik dengan pembuatan selama minimal 3 bulan akan mampu bertahan hingga puluhan tahun.

“ Saya berkolaborasi dengan petani sekitar dapat menggunakan eco enzim sebagai bahan pupuk organik sehinga meningkatkan kualitas hasil produk dengan mengurangi pengeluaran pembelian pupuk,” katanya.

Menurutnya, sebagai seorang ASN dapat berkarya di luar dari pekerjaan utama kita baik itu pertanian, musik dan lainnya yang dapat bermanfaat kepada masyarakat sekitarnya. (ian)

Editor : Patar